
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis pembaruan terkini mengenai dampak parah bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera. Data terbaru ini mengungkap skala kerusakan dan korban yang signifikan akibat musibah alam tersebut.
Per Sabtu (6/12), laporan BNPB menunjukkan angka korban jiwa yang memprihatinkan. Total 883 jiwa dilaporkan meninggal dunia, sementara 520 jiwa lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, 4.200 jiwa mengalami luka-luka, dengan para korban tersebar di tiga provinsi yang terdampak. Angka-angka ini menggarisbawahi urgensi penanganan dan upaya kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Tak hanya menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga menyisakan kerugian material yang besar. Tercatat, sebanyak 121.500 unit rumah mengalami kerusakan di 51 kabupaten yang terdampak oleh terjangan banjir dan longsor. Skala kerusakan ini mencerminkan betapa luasnya wilayah yang terimbas dan kebutuhan akan rehabilitasi permukiman warga.
Dalam konteks dampak regional, Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan jumlah korban jiwa terbanyak, mencapai 171 jiwa. Sementara itu, Kabupaten Aceh Tamiang mencatat jumlah pengungsi terbanyak, dengan angka fantastis 281.300 jiwa yang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat aman. Hal ini menyoroti konsentrasi pengungsian dan tantangan logistik di daerah tersebut.

Kerusakan infrastruktur juga menjadi salah satu fokus utama dalam penanggulangan bencana ini. BNPB merinci bahwa sebanyak 1.100 fasilitas umum, 270 fasilitas kesehatan, 509 fasilitas pendidikan, 338 rumah ibadah, 221 gedung dan kantor, serta 405 jembatan mengalami kerusakan signifikan. Data ini memperlihatkan lumpuhnya berbagai sektor vital yang menopang kehidupan masyarakat.
Menanggapi kerusakan parah tersebut, pemerintah kini tengah melakukan perbaikan serius. Langkah terbaru adalah rehabilitasi dua jembatan bailey yang dilaporkan mengalami kerusakan ekstrem akibat bencana. Jembatan-jembatan ini memiliki peran krusial karena menjadi penghubung utama antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, yang sebelumnya sempat terputus aksesnya, menghambat distribusi bantuan dan mobilitas warga.

Ringkasan
Bencana banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera telah menyebabkan dampak yang sangat besar. BNPB melaporkan bahwa 883 jiwa meninggal dunia, 520 hilang, dan 4.200 luka-luka. Selain itu, 121.500 unit rumah mengalami kerusakan yang tersebar di 51 kabupaten terdampak, dengan Kabupaten Agam mencatat jumlah korban jiwa terbanyak dan Aceh Tamiang jumlah pengungsi terbanyak.
Kerusakan infrastruktur juga parah, meliputi 1.100 fasilitas umum, 270 fasilitas kesehatan, 509 fasilitas pendidikan, dan ratusan fasilitas lainnya. Pemerintah sedang melakukan perbaikan, termasuk rehabilitasi jembatan bailey yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang sempat terputus akibat bencana ini.