Kita Tekno – , PADANG – PT Hutama Karya (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program HK Peduli bagi warga terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat. Bantuan difokuskan di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang; Kecamatan Batipuh dan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar; Kampuang Tangah, Talao Mundam, Nagari Katapiang, dan Nagari Sicincin di wilayah Padang Pariaman; serta Kabupaten Agam. Dukungan diberikan dalam bentuk logistik, beberapa kebutuhan keseharian para pengungsi, bantuan alat berat untuk membuka akses terdampak, serta pendirian posko bantuan sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan.
Rangkaian penyaluran bantuan ini merupakan tindak lanjut arahan Kepala Badan Pengaturan BUMN sekaligus COO Danantara, Donny Oskaria, yang meminta BUMN bergerak cepat membantu korban bencana melalui program BUMN Peduli. Dalam kunjungan ke lokasi terdampak di Sumatra Barat pada awal pekan lalu, Danantara berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memetakan kebutuhan prioritas warga, mulai dari pemulihan akses jalan, ketersediaan logistik, hingga dukungan peralatan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menyampaikan bahwa keterlibatan Hutama Karya merupakan upaya penguatan ketahanan infrastruktur dan layanan dasar di wilayah terdampak. “Dalam situasi darurat seperti ini, kami secara intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar dukungan yang kami bawa berkontribusi nyata terhadap percepatan pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat, dan melaksanakan sesuai dengan arahan Danantara agar BUMN cepat hadir membantu masyarakat yang terdampak bencana,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Hutama Karya mulai hadir ke Sumatra Barat sejak kejadian bencana untuk mendukung penanganan awal bencana hidrometeorologi di beberapa titik terdampak. Tahap awal difokuskan pada survei kondisi lapangan, penyaluran bantuan logistik dasar, serta dukungan penanganan material longsor di kawasan yang akses jalannya terganggu. Mobilisasi dilakukan bersama entitas dalam Hutama Karya Group, antara lain PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), PT Hakaaston (HKA), PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), dan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL).
Penyaluran bantuan Hutama Karya di Sumatra Barat lebih dulu difokuskan ke Kabupaten Padang Pariaman, yang terdampak banjir dan gangguan akses jalan. Kemudian bantuan digerakkan ke Kota Padang dengan titik awal di Kecamatan Nanggalo yang mengalami banjir dan mengakibatkan warga mengungsi. Di wilayah ini, Hutama Karya menyalurkan selimut, kasur lipat, makanan siap saji, air mineral, dan kebutuhan bayi melalui posko bencana resmi, sekaligus memperkuat dukungan bagi pengungsi di kawasan perkotaan.
Pengendara melintasi jalan darurat di kawasan Mega Mendung, Lembah Anai, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (4/12/2025). Jalan darurat tersebut dibangun oleh swadaya masyarakat akibat putusnya akses jalan nasional Padang-Bukittinggi karena banjir bandang, sementara hanya bisa dilewati pengendara motor dan pejalan kaki diluar jam kerja pekerjaan rehablitasi jalan. – (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Warga menyeberangi jembatan darurat di Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/12/2025). Akses jalan darat di kawasan sekeliling Danau Maninjau yang sempat terputus akibat banjir bandang di lima titik pada Kamis (27/12) lalu saat ini telah bisa dilalui menggunakan sepeda motor. – (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Di Kabupaten Tanah Datar, Hutama Karya memfokuskan penyaluran bantuan di Kecamatan Batipuh sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir dan longsor akibat bencana hidrometeorologi. Penyaluran dilakukan melalui posko penanggulangan bencana dengan koordinasi bersama pemerintah daerah dan perangkat nagari. Fokus utama diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, terutama keluarga dengan anak dan kelompok rentan.
Bantuan yang disalurkan mencakup paket sembako dan kebutuhan harian. Paket tersebut berisi beras, minyak goreng, gula, mi instan, teh, kopi, dan biskuit yang dibagikan secara bertahap sesuai jumlah keluarga penerima. Selain logistik, perusahaan menyiapkan dukungan peralatan untuk kebutuhan listrik darurat dan operasional dapur umum, yang diatur berdasarkan permintaan posko penanggulangan bencana.
Rangkaian bantuan berlanjut ke wilayah Padang Pariaman dengan sasaran utama Kampuang Tangah, Talao Mundam, Nagari Katapiang, dan Nagari Sicincin. Penyaluran dilaksanakan pada Kamis (4/12/2025) melalui posko dan perangkat nagari yang telah ditetapkan sebagai pintu distribusi bantuan. Wilayah ini terdampak banjir dan kerusakan infrastruktur sehingga membutuhkan kombinasi bantuan logistik dan dukungan sarana listrik darurat untuk menjaga layanan dasar tetap berjalan.
Bantuan yang disalurkan Hutama Karya antara lain paket sembako, selimut, kasur lipat, bantal, serta tambahan logistik seperti mi instan, air mineral, minyak goreng, susu bayi, gula, teh, kopi, dan popok bayi. Perusahaan juga mengerahkan 10 unit genset berkapasitas menengah yang diprioritaskan untuk posko pengungsian, dapur umum, dan pos kesehatan. Seluruh bantuan disalurkan melalui BPBD, kelurahan, dan posko bencana setempat sebelum diteruskan kepada warga terdampak.
Hutama Karya juga menyiapkan dukungan untuk Kabupaten Agam yang terdampak banjir dan longsor sebagai bagian dari rangkaian bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat. Di wilayah ini, kerusakan akses jalan dan gangguan layanan dasar menjadi tantangan dalam penanganan bencana dan distribusi bantuan. Kebutuhan terhadap peralatan berat dan sarana air bersih diidentifikasi sebagai elemen penting dalam tahap pemulihan.
Paket bantuan untuk Agam mencakup dua unit excavator, empat unit WC portabel, dua unit tandon air berkapasitas 3.300 liter, dua unit pompa air, dan lima unit genset. Pengadaan dilakukan secara kombinasi dari Palembang dan Padang agar distribusi dapat menyesuaikan kondisi akses menuju lokasi yang dinamis.
Berdasarkan data yang dipublikasikan BPBD Provinsi Sumatra Barat pada Rabu (3/12/2025), bencana hidrometeorologi di wilayah ini mengakibatkan 23.316 orang mengungsi. Selain itu, tercatat 112 orang luka-luka, 116 orang hilang, dan 194 orang meninggal dunia. Terkait kerusakan permukiman, terdapat 1.018 rumah rusak berat, 1.787 rumah terdampak sedang, dan 372 rumah terdampak ringan.
Data tersebut menjadi acuan bagi Hutama Karya dalam menetapkan prioritas penyaluran bantuan di tiga titik utama Sumatra Barat. Lokasi dengan jumlah pengungsi tinggi dan kerusakan infrastruktur signifikan ditempatkan sebagai sasaran awal sebelum dilakukan penyesuaian bentuk dukungan mengikuti perkembangan kondisi di lapangan.