Ringkasan Berita:– Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Nova Arianto, mulai mematangkan kerangka tim dengan membuka seleksi pemain melalui pemusatan latihan (TC) dalam dua gelombang – Kesempatan awal bagi Nova menilai potensi generasi baru di kelompok usia muda – Telah menyiapkan 11 pertandingan uji coba sebagai bagian dari persiapan menuju kualifikasi Piala Asia U-20 2027 mendatang
Kita Tekno – – Proses seleksi pemain Timnas U-20 Indonesia saat ini masih berlangsung, di mana pelatih mencari talenta baru.
Dari daftar pemain yang dipanggil, putra dari asisten pelatih PSMS Medan Legimin Rahardjo ikut bersaing dalam proses seleksi.
Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Nova Arianto, mulai mematangkan kerangka tim dengan membuka seleksi pemain melalui pemusatan latihan (TC) dalam dua gelombang.
Agenda ini menjadi langkah awal pembentukan skuad menuju kompetisi internasional, sekaligus kesempatan awal bagi Nova menilai potensi generasi baru di kelompok usia muda.
“Untuk seleksi tim masuk Timnas U-20 kali ini, sekali lagi fokus kami adalah bagaimana kami mencari talenta-talenta baru, terutama pemain kelahiran 2007. Karena saya juga sangat baru di Timnas U-20, pastinya saya belum mengenal secara menyeluruh pemain-pemain dengan kelahiran 2007,” kata Nova Arianto dilansir laman PSSI.org, Kamis (11/12/2025).
Seleksi yang diikuti total 46 pemain ini berlangsung di Lapangan Garudayaksa Football Academy, Kabupaten Bekasi, mulai tanggal 2 hingga 10 Desember 2025. Seleksi tahap pertama digelar pada 2-5 Desember, sementara tahap kedua dijadwalkan pada 7-10 Desember 2025.

Dalam proses ini, Nova ingin melihat lebih dari sekadar kekuatan fisik atau kemampuan teknik semata.
“TC kali ini fokus kami adalah melihat talenta-talenta baru dari pemain kelahiran 2007 sehingga ke depannya kita bisa benar-benar mendapatkan pemain yang secara kualitas bukan hanya tentang fisik, teknik ataupun taktik, tapi bagaimana mereka bisa bermain secara gameplay yang akan kita rencanakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nova menegaskan penilaian tidak berdasarkan latar belakang klub atau asal pemain.
“Sekali lagi saya tidak pernah melihat secara background, tetapi saya sampaikan kepada pemain adalah bagaimana saya mencari pemain-pemain yang bisa bermain secara gameplay, secara filosofi yang akan kami buat, sehingga pemain bisa memahami dan bisa menunjukkan yang terbaik,” ujar eks pelatih Timnas U-17 tersebut.
“Siapapun pemain yang masuk pastinya adalah pemain-pemain yang bisa sesuai dengan yang kami inginkan, termasuk dari standar-standar yang kita berikan, dan harapannya pemain bisa tampil maksimal selama TC kali ini,” tambahnya.
Dalam rencana jangka menengah, Nova menjelaskan persiapan tidak hanya terfokus pada seleksi. Ia bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, telah menyiapkan 11 pertandingan uji coba sebagai bagian dari persiapan menuju kualifikasi Piala Asia U-20 2027 mendatang.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Direktur Teknik, Coach Alex, bagaimana mempersiapkan ada 11 kali uji coba sebelum kita sampai di kualifikasi Piala Asia, termasuk di Piala AFF yang menjadi bagian dari uji coba kami menuju ke kualifikasi,” kata Nova.
“Untuk selanjutnya, TC kami rencanakan ada di bulan Januari atau mungkin di bulan Maret, karena itu sesuai dengan roadmap yang kita berikan kepada PSSI. Dan saya harapkan semuanya bisa berjalan baik sehingga kita bisa lebih mempersiapkan tim ini dengan sangat baik menuju ke kualifikasi Piala Asia U-20 nanti,” tutupnya.
Putra Legimin Rahardjo Ikut Bersaing
Kabar membanggakan datang dari keluarga besar PSMS Medan. Raditya Rahardjo, putra dari Asisten Pelatih PSMS Medan, Legimin Rahardjo, resmi menerima panggilan seleksi Timnas Indonesia U-20.
Pemanggilan ini menjadi langkah penting dalam perjalanan karier sepak bola Raditya, yang selama ini menunjukkan perkembangan pesat dan kerja keras untuk menembus level tertinggi.
Raditya, yang akrab disapa Radit, saat ini memperkuat klub Persikutim United, salah satu peserta Liga Nusantara musim 2025/2026. Meski masih sangat muda, Radit sudah dikenal memiliki karakter bermain yang matang, disiplin, serta kualitas teknik yang membuatnya mulai diperhitungkan di level nasional.
Bagi Legimin Rahardjo, kabar pemanggilan Radit bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga sebuah amanah besar.
Sebagai mantan kapten PSMS dan salah satu legenda hidup sepak bola Sumatera Utara, Legimin memahami betul beratnya proses menuju tim nasional. Namun sebagai seorang ayah, ia memilih untuk menyerahkan semuanya kepada kerja keras anaknya.
“Ya, alhamdulillah. Kita berdoa saja, minta doanya semua,” ujar Legimin dengan nada penuh syukur ketika dikonfirmasi Tribun Medan, Kamis (4/12/2025).
Meski bangga, Legimin tidak ingin memberikan tekanan berlebih kepada putranya. Ia menekankan bahwa lolos atau tidak dalam seleksi nanti sepenuhnya bergantung pada kemampuan dan kesungguhan Radit saat menjalani proses di pemusatan latihan.
“Pastinya sebagai orang tua berharap dia bisa masuk, ya. Tapi selebihnya terserah dia, tergantung usahanya sendiri,” tegas Legimin.
Lebih lanjut, ia berharap Radit bisa memaksimalkan kesempatan langka ini. Di tengah persaingan yang ketat di kelompok usia muda, Legimin mengingatkan bahwa karakter, kerja keras, dan mental menjadi bagian penting dalam penilaian pelatih Timnas.
“Dimaksimalkan saja. Ini kesempatan besar untuk dia,” tambahnya.
Meski tidak besar dalam bayang-bayang popularitas sang ayah, Radit dikenal sebagai pemain muda yang bekerja keras dari bawah. Ia memulai karier sepak bolanya melalui Akademi PS Kwarta Youth di berbagai kompetisi kelompok usia. Kemudian sebelum bergabung dengan Persikutim United, Radit sempat membela sejumlah klub lokal seperti PSSA Asahan, hingga Persija Youth U-20.
Radit disebut memiliki visi permainan yang baik, penguasaan bola yang stabil, serta kemampuan membaca permainan yang menonjol, sebuah atribut yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Pemanggilan ke seleksi Timnas U-20 tentu menjadi awal perjalanan yang masih panjang bagi Radit. Jika lolos, ia akan masuk dalam bagian penting dari regenerasi skuad muda Indonesia yang tengah dipersiapkan menghadapi kompetisi tingkat Asia hingga dunia.
Bagi keluarga Legimin, hal terpenting adalah Radit bisa memanfaatkan momen ini dengan sikap profesional, tetap rendah hati, dan terus mengasah kemampuannya.
Dengan dukungan penuh dari keluarga, klub, dan lingkungan sepak bola Sumatera Utara, Radit kini berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan mimpinya mengenakan jersey Merah Putih.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan