Ringkasan Berita:
- Jawaban Aura Kasih ditanya pendapatnya soal pelakor atau wanita yang menjalin hubungan dengan pria beristri.
- Aura Kasih justru disebut menceritakan kisah hidupnya sendiri.
- Aura Kasih seolah tidak masalah jika menjalin hubungan dengan pria beristri.
Kita Tekno – Teka-teki hubungan Aura Kasih dengan Ridwan Kamil semakin santer diperbincangkan.
Bukti-bukti yang selama ini tersimpan akhirnya bermunculan.
Potret kebersamaan diduga Aura Kasih dan Ridwan Kamil di luar negeri pun menjadi sorotan.
Tak hanya satu, kini banyak bukti bermunculan yang seolah memperkuat adanya hubungan di antara mereka.
Kendati demikian, baik Aura Kasih maupun Ridwan Kamil sama-sama belum memberikan konfirmasi terkait kabar yang beredar.
Deddy meminta pendapat Aura apakah pelakor itu salah. “Pelakor, menurur lo salah enggak?” tanya Deddy. Mulyadi.
Ridwan Kamil hanya menyampaikan permintaan maaf.
Sedangkan Aura Kasih memilih menonaktifkan kolom komentar.
Selain bukti-bukti tersebut, ucapan lawas Aura Kasih dalam podcast Deddy Corbuzier juga viral lagi.
Ucapan lawas Aura Kasih yang viral kali ini soal pelakor.
Deddy Corbuzier meminta pendapat Aura Kasih apakah pelakor itu sala.
“Pelakor, menurut lo salah enggak?” tanya Deddy Corbuzier.
Aura kasih pun memberikan tanggapannya soal perempuan yang menjalin hubungan dengan pria beristri.
Menurut Aura Kasih, wanita yang menjalin hubungan dengan pria beristri tidak selalu bisa langsung disalahkan.
“Ya salah sih ya,” kata Aura Kasih.
“Tergantung, intention-nya apa?” ralat Aura Kasih.
Aura Kasih menilai bahwa setiap perempuan yang terlibat dalam hubungan terlarang memiliki latar belakang dan tujuan yang tidak bisa disamakan.
Menurutnya, motif di balik hubungan tersebut sangat menentukan bagaimana persoalan itu seharusnya dipandang.
Ia secara tegas menyebut bahwa hubungan yang dilandasi kepentingan materi merupakan hal yang keliru.
Jika sejak awal niatnya hanya mencari keuntungan finansial, maka kesalahan itu tidak bisa dibenarkan.
“Misalkan nih, aku ketemu cowok sudah punya istri, kalau aku intention-nya cuma duit, ya salah besar,” ujarnya.
Namun, persoalan menjadi lebih rumit ketika perasaan ikut terlibat.

Aura Kasih menyadari bahwa manusia tidak selalu mampu mengendalikan emosi dan rasa cinta yang hadir tanpa rencana.
“Tapi tiba-tiba aku ketemu orang, nyambung, eh udah punya bini, tapi kita nggak bisa menghindari perasaan itu, ya gimana, perasaan juga dikasih Tuhan,” katanya.
Karena itu, ia menilai label pelakor tidak bisa disematkan secara hitam-putih.
Menurut Aura Kasih, kesalahan dalam hubungan semacam ini tidak bisa disamaratakan, terutama jika tidak ada niat untuk memanfaatkan pasangan secara finansial.
“Yup. Kalau intensinya cuma duit ya menurut aku salah banget,” tegasnya.
“Kalau ngomongin perasaan, kita nggak bisa stop itu, karena manusia dikasih perasaan, dikasih akal, mengalir aja,” lanjutnya.
Selain soal niat dan perasaan, Aura Kasih juga menyoroti sikap perempuan dalam hubungan tersebut terhadap istri sah.
Ia menilai, sangat jarang ada perempuan yang mampu menunjukkan empati atau menghargai posisi istri pertama.
“Itu salah banget (kalau tujuannya duit), apalagi kalau si cowoknya sampai berubah sama istrinya, itu lebih salah lagi,” kata Aura Kasih.
Ia mencontohkan, hampir tidak pernah ada situasi di mana perempuan tersebut justru mengingatkan pasangannya untuk pulang dan memperhatikan keluarga.
“Karena jarang pelakor itu baik sama istri pertama, misalkan cowoknya sama ceweknya nginep bareng, ‘kamu harus pulang anak-anak kamu sekolah’, jarang banget kayak gitu,” lanjutnya.
Menurut Aura Kasih, jika ada perempuan yang masih memikirkan kondisi istri dan anak dari pria yang bersamanya, besar kemungkinan hubungan itu sudah dilandasi perasaan yang sangat dalam.
“Jadi kalau bener-bener ada yang kayak begitu, berarti udah cinta, ada,” tutupnya.
Sontak saja penjelasan Aura Kasih soal pelakor ini banyak dikaitkan dengan rumor menjalin hubungan gelap dengan Ridwan Kamil.
(TribunTrends/Ninda)
Jangan lewatkan berita-berita TribunTrends.com tak kalah menarik lainnya di Google News, Threads, dan Facebook