Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan peningkatan signifikan pada anggaran pendidikan, yang secara khusus menyasar kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan. Revisi anggaran ini muncul di tengah hangatnya perbincangan mengenai isu bahwa gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak akan mengalami kenaikan pada tahun 2026, menyoroti komitmen pemerintah pada sektor vital ini.
Komitmen terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik tercermin dari alokasi dana sebesar Rp 274,7 triliun. Angka fantastis ini akan langsung dinikmati oleh para dosen, guru, dan tenaga kependidikan, sekaligus menandai kenaikan yang substansial dari tahun sebelumnya. Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI pada Kamis (21/8).
Peningkatan alokasi untuk kesejahteraan tenaga pendidik ini menunjukkan lonjakan yang signifikan. Sebelumnya, dalam konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2026 yang diselenggarakan pada Jumat (15/8) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, anggaran kesejahteraan guru hanya tercatat sebesar Rp 178,7 triliun. Artinya, terjadi penambahan alokasi hampir Rp 100 triliun untuk komponen ini. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan juga sempat menyinggung mengenai kebijakan tidak adanya kenaikan gaji PNS.
Dukungan pemerintah melalui anggaran pendidikan ini tidak hanya terbatas pada pendidik berstatus PNS. Sri Mulyani secara tegas menekankan bahwa perhatian dan dukungan juga menyasar para tenaga pendidik non-PNS, menunjukkan inklusivitas dalam kebijakan kesejahteraan.
Sebagai bukti nyata, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 19,2 triliun khusus untuk tunjangan profesi bagi 754.747 guru non-PNS. Ini menegaskan bahwa meskipun statusnya bukan pegawai negeri, mereka tetap berhak menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang dibiayai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal serupa berlaku untuk dosen non-PNS. Sebanyak 80.325 dosen dari kalangan non-PNS akan memperoleh tunjangan profesi dosen dengan total anggaran mencapai Rp 3,2 triliun, memastikan bahwa kesejahteraan mereka turut terjamin secara merata.
Selain peningkatan tunjangan bagi pendidik, sejumlah program pendidikan strategis lainnya juga mendapatkan gelontoran dana besar. Program Beasiswa Indonesia Pintar (BIP) dialokasikan Rp 15,5 triliun untuk menjangkau 21,1 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA. Sementara itu, beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) disiapkan sebesar Rp 25 triliun, dan beasiswa untuk mahasiswa mencapai Rp 17,2 triliun yang akan dinikmati oleh 1,2 juta mahasiswa, membuka lebih banyak akses pendidikan tinggi.
Tak kalah besarnya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa juga mendapat alokasi anggaran yang fantastis, mencapai Rp 223 triliun. Program ini dirancang untuk menjangkau 82,9 juta peserta didik di seluruh Indonesia, mendukung kesehatan dan nutrisi generasi penerus bangsa.
Secara total, anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Angka totalnya mencapai Rp 757,8 triliun, melonjak 9,8 persen dibandingkan outlook tahun 2025 yang sebesar Rp 690 triliun. Dari jumlah keseluruhan tersebut, porsi sebesar Rp 301,2 triliun secara langsung akan dinikmati oleh siswa dan mahasiswa dalam berbagai bentuk, mulai dari beasiswa, dana abadi pendidikan, hingga program bantuan langsung, menegaskan prioritas pemerintah pada pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Ringkasan
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan peningkatan anggaran pendidikan signifikan menjadi Rp 274,7 triliun yang ditujukan untuk kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan, termasuk yang non-PNS. Peningkatan ini menyusul kabar tidak adanya kenaikan gaji PNS di tahun 2026, menunjukkan komitmen pemerintah pada sektor pendidikan. Tunjangan profesi guru (TPG) dan dosen non-PNS juga dialokasikan masing-masing Rp 19,2 triliun dan Rp 3,2 triliun.
Selain tunjangan, anggaran pendidikan secara keseluruhan dalam RAPBN 2026 mencapai Rp 757,8 triliun, naik 9,8% dari tahun 2025. Dana ini juga dialokasikan untuk program seperti Beasiswa Indonesia Pintar (BIP), beasiswa LPDP dan mahasiswa, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa, dengan total Rp 301,2 triliun yang akan dinikmati langsung oleh siswa dan mahasiswa.