Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya 13 gempa susulan menyusul gempa bumi berkekuatan 4,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (20/8). Sebelumnya, BMKG sempat mengidentifikasi pusat gempa di Bekasi sebelum kemudian mengoreksinya menjadi Karawang.
Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, yang memberikan keterangan pada Kamis (22/8), rangkaian gempa susulan ini memiliki variasi magnitudo. Gempa susulan terbesar tercatat mencapai 3,9 magnitudo, sementara yang terkecil sebesar 1,7 magnitudo, menunjukkan aktivitas seismik yang berkelanjutan di area tersebut.
Menjelaskan penyebab fenomena ini, BMKG mengidentifikasi bahwa gempa bumi Karawang tersebut dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang. Lebih lanjut, Daryono menjelaskan bahwa berdasarkan analisis lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kejadian ini dikategorikan sebagai gempa bumi dangkal.
Ditegaskan oleh BMKG, sumber pemicu utama gempa dangkal ini adalah Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust). Penjelasan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai karakteristik dan mekanisme geologi di balik serangkaian guncangan yang terjadi di wilayah Jawa Barat ini.