Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia telah resmi menerbitkan instrumen pembiayaan inovatif bernama Patriot Bond. Obligasi ini dirancang khusus sebagai surat utang strategis yang bertujuan untuk menghimpun dana investasi dari para pelaku usaha dan pengusaha domestik, memperkuat kemandirian finansial negara.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa Patriot Bond bukan sekadar obligasi biasa, melainkan instrumen pembiayaan strategis yang telah terbukti efektif di berbagai negara maju, termasuk Jepang dan Amerika Serikat. Menurut Pandu, inisiatif ini krusial untuk memperkuat fondasi kemandirian pembiayaan nasional. Ia menambahkan dalam keterangannya kepada kumparan pada Selasa lalu, “Melalui obligasi ini, negara akan mendapatkan akses sumber pendanaan jangka menengah-panjang yang stabil, sementara para pelaku usaha dapat berinvestasi pada instrumen yang tidak hanya aman tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan perekonomian nasional.”
Pandu lebih lanjut menguraikan, prinsip utama di balik Patriot Bond adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab kolektif. Skema ini secara strategis membuka peluang bagi seluruh elemen usaha nasional untuk turut serta dan berkontribusi secara langsung pada agenda pembangunan jangka panjang yang berorientasi lintas generasi, sekaligus menjamin keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.
Penerbitan obligasi Patriot Bond ini juga sejalan dengan komitmen kuat Danantara dalam menjalankan mandatnya sebagai pengelola investasi negara. Proses ini dilaksanakan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian, transparansi penuh, dan tata kelola perusahaan yang baik. Pandu menegaskan, “Setiap inisiatif pembiayaan yang kami lakukan senantiasa diarahkan untuk mendukung akselerasi transformasi ekonomi jangka panjang serta memperkokoh peran fundamental dunia usaha dalam kontribusi pembangunan nasional.”
Kinerja Danantara dalam mengelola investasi negara patut dicermati. Hingga pertengahan tahun 2025, badan ini telah berhasil mengakuisisi total investasi senilai Rp 179,05 triliun, sebuah pencapaian yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Tidak hanya itu, Danantara juga telah membangun kemitraan strategis dengan tiga lembaga sovereign wealth fund (SWF) terkemuka dunia, yakni Qatar Investment Authority (QIA), Future Fund Australia, dan China Investment Corporation (CIC), semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah investasi global.
Ringkasan
Danantara Indonesia menerbitkan Patriot Bond, obligasi strategis yang bertujuan menghimpun dana dari pengusaha domestik untuk memperkuat kemandirian finansial negara. Instrumen ini dirancang untuk memberikan akses pendanaan jangka menengah-panjang yang stabil bagi negara dan peluang investasi aman bagi pelaku usaha, sekaligus berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional.
Prinsip Patriot Bond adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab kolektif, membuka kesempatan bagi seluruh elemen usaha nasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan jangka panjang. Hingga pertengahan tahun 2025, Danantara telah mengakuisisi total investasi senilai Rp 179,05 triliun dan bermitra dengan tiga lembaga sovereign wealth fund terkemuka dunia.
