Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara mengumpulkan para konglomerat menjelang peluncuran Patriot Bonds atau Obligasi Patriotik. Lewat obligasi ini Danantara bakal menghimpun dana US$ 31 miliar atau setara Rp 50 triliun ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis salah satunya proyek waste management.
Sosialisasi dan pengenalan Patriot Bonds kepada para konglomerat dilakukan secara bertahap oleh Danantara. Pertemuan terakhir digelar akhir pekan lalu di salah satu hotel di Jakarta yang dihadiri puluhan pengusaha.
Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Pada kesempatan itu Teddy turut menyampaikan arahan terkait tujuan pemerintah menggalang dukungan dari para pebisnis Tanah Air turut berpartisipasi.
Selain Teddy, Menteri Investasi yang juga CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani juga turut hadir. Pertemuan itu terkonfirmasi dari unggahan Tantowi Yahya yang juga turut hadir dalam acara.
Baca juga:
- Ikuti Arahan Danantara, Elnusa (ELSA) Copot Bachtiar Soeria Atmadja dari Dirut
- IHSG Turun 0,27%, BEI Catat Crossing Jumbo Saham CUAN, DSSA, PGEO hingga KLBF
- TOBA Disebut Kecipratan Proyek Patriot Bonds Danantara, Ini Penjelasan Manajemen
“Memenuhi undangan CEO Danantara yang juga Menteri Investasi/Kepala BKPM, Roslan Roeslani dalam pertemuan dengan para pengusaha nasional dalam peluncuran Patriot Bond,” tulis President of United in Diversity Foundation, Tantowi Yahya, dalam sosial media Instagramnya, dikutip Rabu (27/8).
Menurut Tantowi dalam pertemuan itu pemerintah melalui Danantara menjelaskan tujuan penghimpunan dana dari para pengusaha. Danantara menurut dia mencari dana untuk membiayai sejumlah proyek waste to energy yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.
Ihwal Patriot Bonds yang akan diluncurkan kini telah diumumkan Danantara secara terbuka. Melalui laman linkedin, Danantara mengatakan program bertajuk Patriot Bonds: A Love Letter for Indonesia’s Future akan melibatkan puluhan konglomerat Tanah Air.
BPI Danantara menyebut, instrumen ini akan diterbitkan melalui skema private placement senilai puluhan triliun rupiah kepada para pebisnis terkemuka. Dana yang terkumpul akan diarahkan ke sektor strategis, mulai dari transisi energi, penciptaan lapangan kerja hingga perlindungan lingkungan.
“Itulah sebabnya Danantara Indonesia meluncurkan Patriot Bonds, mengajak para pemimpin bisnis kami untuk mengumpulkan sumber daya bagi proyek-proyek jangka panjang dan berdampak tinggi di berbagai sektor,” tulis Danantara dalam keterangan resmi dikutip Selasa (26/8).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, lewat Patriot Bonds, Danantara akan menghimpun dana hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun. Penerbitan obligasi patriotik akan menawarkan imbal hasil di bawah tingkat pasar dan penjualan obligasi ini akan dikelola oleh Mandiri Sekuritas.
Patriot Bonds rencananya akan digulirkan dalam dua seri yaitu tenor lima tahun dan tujuh tahun dengan nilai masing masing Rp 25 triliun. Adapun penerbitan obligasi direncanakan pada 1 Oktober.
Komitmen Danantara
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir mengatakan Patriot Bonds merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.
Melalui obligasi ini, ia menyebut negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah-panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Tak hanya itu, Pandu mengaku prinsip dasar Patriot Bond adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Danantara Indonesia berkomitmen menjalankan mandat sebagai pengelola investasi negara dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik.
“Setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang serta memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan,” ucap Pandu dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (26/8).
Kata Sepakat dari Konglomerat
Melalui obligasi Patriot Bonds, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil. Sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Pandu menjelaskan bahwa Patriot Bond dibangun di atas prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa, inisiatif ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan terhadap Patriot Bonds datang dari sejumlah pelaku usaha terkemuka Indonesia. Salah satu konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu menegaskan pembangunan Indonesia merupakan tanggung semua pihak, termasuk pengusaha.
“Inisiatif Danantara Indonesia melalui Patriot Bonds memberi kesempatan bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam transformasi ekonomi nasional dengan tata kelola yang baik dan berkelanjutan,” ujar Prajogo seperti dikutip dari Antara.
Hal senada disampaikan oleh Franky Widjaja yang merupakan pemimpin konglomerasi Sinar Mas. Franky menilai bahwa Patriot Bonds menghadirkan manfaat ganda.
“Patriot Bonds yang digagas Danantara Indonesia memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha. Instrumen ini memberi kepastian investasi sekaligus mempercepat pertumbuhan yang inklusif bagi masyarakat luas,” ujar Franky.
Dukungan juga datang dari Boy Thohir, yang menekankan aspek gotong royong sekaligus dampak nyata proyek yang akan didanai. Menurut Boy, Patriot Bonds mencerminkan semangat gotong royong yang telah menjadi kekuatan bangsa.
“Melalui instrumen ini, dunia usaha dapat ikut memastikan pembiayaan pembangunan nasional lebih mandiri dan berkelanjutan. Kami mendukung program ini, apalagi Patriot Bond ini akan mendanai proyek-proyek waste to energy yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” ujar Boy.