Pada Kamis (28/8), Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta Pusat menjadi saksi bisu aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar oleh aliansi buruh. Massa pekerja tumpah ruah di jalanan, menyuarakan aspirasi dan tuntutan buruh mereka di hadapan wakil rakyat.
Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung sengit tersebut, para buruh tidak hanya datang dengan semangat membara, tetapi juga membawa berbagai atribut dan pernak-pernik yang menarik perhatian publik. Dari poster tuntutan yang jelas, spanduk besar yang membentang, hingga bendera-bendera serikat buruh yang berkibar, semua menjadi simbol perlawanan. Bahkan, kepulan bom asap yang dramatis dan kehadiran bendera serial animasi populer One Piece turut mewarnai demonstrasi ini, menunjukkan kreativitas dalam menyampaikan pesan.
Aksi demonstrasi ini didasari oleh enam tuntutan buruh utama yang mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan konkret demi perbaikan nasib pekerja. Berikut adalah poin-poin krusial yang disuarakan oleh para buruh:
- Mendesak penghapusan sistem outsourcing dan penghentian praktik upah murah yang secara struktural merugikan pekerja di Indonesia.
- Menuntut kenaikan upah minimum 2026 dengan persentase yang signifikan, yaitu antara 8,5 hingga 10,5 persen, demi memastikan daya beli dan kesejahteraan buruh.
- Mendesak pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021 secara menyeluruh, sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah membatasi ruang lingkup dan penerapan sistem outsourcing.
- Menuntut penghentian praktik PHK massal yang kian marak, serta pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mencegah pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan tidak adil.
- Mendorong reformasi pajak yang lebih berpihak kepada buruh, meliputi peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari Rp 4,5 juta menjadi Rp 7,5 juta per bulan, serta penghapusan pajak pesangon, Tunjangan Hari Raya (THR), dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang membebani pekerja.
- Mendesak pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru, yang diharapkan mampu mengakomodasi hak-hak buruh secara lebih komprehensif, sesuai dengan amanat Mahkamah Konstitusi Nomor 168 Tahun 2024.
Ringkasan
Aliansi buruh menggelar demonstrasi di Gedung DPR Jakarta, menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka. Aksi ini diwarnai berbagai atribut unik, seperti poster tuntutan, spanduk, bendera serikat, bom asap, dan bahkan bendera One Piece, menunjukkan kreativitas dalam menyampaikan pesan.
Enam tuntutan utama buruh meliputi penghapusan outsourcing dan upah murah, kenaikan upah minimum 2026, pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021, penghentian PHK massal, reformasi pajak yang berpihak pada buruh, dan pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru. Tuntutan ini bertujuan untuk memperbaiki nasib pekerja dan mengakomodasi hak-hak buruh secara komprehensif.
