Pada hari Jumat (29/8), suasana di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta, diselimuti aktivitas evakuasi pasca-kerusuhan. Petugas TNI, dibantu oleh massa aksi dan warga setempat, berjibaku mengevakuasi mobil-mobil yang hangus terbakar. Kendaraan-kendaraan nahas tersebut diketahui diparkir tepat di seberang kompleks Mako Brimob.
Untuk mempercepat proses pembersihan, sebanyak tujuh unit truk towing dikerahkan. Truk-truk ini bertugas mengangkut tidak hanya mobil-mobil yang hangus terbakar, tetapi juga sisa-sisa kerangka yang tertinggal di lokasi kejadian.
Letkol Marinir TNI AL, Ahmad Fauzi, yang ditemui oleh kumparan di lokasi, menjelaskan bahwa seluruh kendaraan yang dievakuasi akan dibawa dan disimpan di Mako Lanmar, Jakarta Pusat. “Mobil-mobil ini diangkut oleh truk lalu dibawa dan disimpan ke Mako Lanmar,” ujarnya.
Menurut Letkol Ahmad Fauzi, evakuasi mobil terbakar ini merupakan langkah krusial untuk memulihkan kondisi Jalan Kramat Kwitang. Tujuannya agar akses jalan kembali normal dan dapat segera dilalui oleh para pengguna jalan yang selama ini terhambat.
Kini, setelah serangkaian upaya pembersihan, kondisi di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8) siang telah berangsur kondusif. Ketegangan yang sebelumnya mencengkeram area tersebut perlahan mulai mereda.
Massa aksi yang sebelumnya sempat bertahan dan memadati lokasi, akhirnya memilih untuk membubarkan diri. Pembubaran ini terjadi setelah mereka melakukan audiensi dengan pihak TNI, mencari titik temu atas tuntutan mereka.
Sebagai konteks, insiden ini bermula dari kerusuhan yang pecah di sekitar Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8) dini hari. Dalam insiden kelam tersebut, setidaknya delapan unit mobil dilaporkan dibakar, di mana semuanya diparkir di seberang Mako Brimob. Kerusuhan inilah yang menyebabkan adanya mobil-mobil hangus yang dievakuasi hari ini.
