Situasi tegang kembali menyelimuti Markas Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8) siang. Gelombang massa dari berbagai elemen masyarakat tampak memadati area tersebut, melancarkan aksi pelemparan ke arah Mako Brimob dengan beragam benda.
Di tengah kericuhan, suara lemparan dan ledakan terdengar bertalu-talu, menciptakan atmosfer mencekam. Sebuah mobil ambulans putih sempat terlihat memasuki kerumunan massa. Namun, apa yang sebenarnya dilakukan ambulans tersebut tidak dapat terlihat jelas, sebab massa segera berkerumun rapat sebelum kemudian kembali membuka jalan bagi ambulans itu yang lantas melaju menuju arah Senen.
Aksi massa di Mako Brimob ini diketahui dipicu oleh insiden tragis meninggalnya Affan Kurniawan (21 tahun). Affan adalah seorang driver ojol yang menjadi korban tabrak dan lindas mobil rantis polisi saat berlangsungnya demo pada Kamis malam. Kematian Affan yang memilukan ini kemudian menyulut demo susulan yang terus berlangsung di Sat Brimob Polda Metro Jaya sejak Kamis malam hingga berlanjut pada Jumat siang.
Menyikapi insiden fatal tersebut, pihak berwenang telah mengamankan setidaknya tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis terkait pada saat kejadian.
Adapun identitas ketujuh anggota yang telah diamankan meliputi:
Kompol CB
Aipda M
Bripka R
Briptu G
Bripda M
Bharaka Y
Bharaka G
Ringkasan
Pada Jumat (29/8), Markas Brimob Kwitang dilanda aksi massa yang melakukan pelemparan, dipicu oleh insiden meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek yang menjadi korban tabrak lari mobil rantis polisi saat demo malam sebelumnya. Sebuah ambulans terlihat menerobos massa, namun tujuannya tidak jelas karena kerumunan menghalangi pandangan.
Kematian Affan memicu demo susulan di Sat Brimob Polda Metro Jaya. Terkait insiden tersebut, pihak berwenang telah mengamankan tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis saat kejadian, termasuk Kompol CB, Aipda M, dan anggota lainnya dengan pangkat Bripka hingga Bharaka.
