Dampak dari aksi demo yang berlangsung ricuh pada Jumat (29/8) mulai terlihat jelas di sejumlah titik ibu kota. Pagi harinya, kerusakan fasilitas publik di Jakarta menjadi pemandangan miris yang menyisakan keprihatinan mendalam.
Berdasarkan pantauan tim kumparan pada Sabtu (30/8) pukul 07.27 WIB, area sekitar Halte Widya Chandra, Jakarta Selatan, menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Separator jalur Transjakarta di dekat halte tersebut tampak rusak parah, bahkan beberapa di antaranya telah terlepas dari fondasinya. Halte Widya Chandra sendiri tidak dapat beroperasi, dan tembok-tembok di sekitarnya dipenuhi coretan berisi cacian serta ungkapan kemarahan yang ditujukan kepada aparat kepolisian dan DPR.
Tidak hanya di satu titik, sekitar 500 meter dari lokasi tersebut, tepatnya di Jalan Gatot Subroto arah Sudirman-Semanggi, dekat Gerbang Tol Semanggi 1, ditemukan kerusakan serupa. Beberapa rambu penanda jalan terlihat rusak dan terlepas dari tiangnya. Lebih lanjut, di trotoar yang berdekatan dengan pagar pembatas SAMSAT Jakarta Selatan, setidaknya empat pohon terlihat tumbang, menambah daftar dampak demonstrasi pada infrastruktur hijau kota.
Selain berbagai kerusakan fisik tersebut, sisi-sisi jalan masih berserakan dengan sampah sisa aksi, termasuk pecahan petasan dan tabung gas air mata yang menjadi saksi bisu ketegangan malam sebelumnya. Kondisi ini secara keseluruhan memperlihatkan betapa signifikan kerusakan infrastruktur yang ditimbulkan oleh demo ricuh Jakarta, meninggalkan pekerjaan besar bagi pemulihan fasilitas umum.
—–
Pesan redaksi: Demonstrasi adalah hak fundamental warga negara dalam berdemokrasi. Demi kepentingan bersama, kami mengimbau agar setiap aksi demonstrasi dapat dilaksanakan secara damai, tanpa melibatkan penjarahan atau perusakan fasilitas publik.
