Sebagai bentuk kompensasi atas dampak kerusuhan Jumat (29/8) yang mengganggu operasional TransJakarta (TJ) dan MRT Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kebijakan menarik: penggunaan kedua moda transportasi publik tersebut digratiskan selama satu minggu penuh. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, pada Sabtu (30/8).
Rano Karno menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil mengingat kerusakan yang dialami oleh TJ dan MRT akibat kerusuhan memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk diperbaiki. “Mungkin dalam seminggu ini kita akan memberikan gratis untuk TJ dan MRT, karena memang itu harus dibenahi membutuhkan waktu satu minggu,” ujarnya kepada wartawan saat mengunjungi rumah duka Affan Kurniawan. Ia menambahkan, “Selama pembenahan, kita berikan gratis ke masyarakat Jakarta untuk menggunakan transportasi ini.”
Kebijakan gratis ini mulai berlaku sejak Sabtu siang. “Sudah mulai hari ini, sudah beroperasi, tapi memang kemarin berhenti di beberapa trayek karena tidak bisa masuk, tapi sekarang sudah mulai jalan,” jelas Rano Karno. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa kebijakan gratis ini belum langsung diterapkan di pagi hari. “Tadi pagi memang (belum gratis), karena kita lihat situasi juga, bahasanya kita gak mungkin nyebur ke kolam yang airnya banyak,” tuturnya, menunjukkan kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
Kerusuhan yang terjadi telah menyebabkan gangguan signifikan pada operasional TJ dan MRT. Beberapa halte TransJakarta bahkan mengalami kerusakan akibat aksi massa. Dengan penggratisan ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meringankan beban masyarakat Jakarta yang terdampak sekaligus memberikan akses transportasi yang lebih mudah selama proses perbaikan berlangsung.
Ringkasan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggratiskan penggunaan TransJakarta dan MRT selama satu minggu sebagai kompensasi atas gangguan operasional akibat kerusuhan pada 29 Agustus 2024. Kebijakan ini diumumkan Wagub Rano Karno, yang menyatakan bahwa perbaikan fasilitas yang rusak membutuhkan waktu sekitar satu minggu.
Penggratisan mulai berlaku Sabtu siang, meskipun sempat belum diterapkan di pagi hari. Hal ini dilakukan karena adanya pertimbangan situasi dan kondisi pasca kerusuhan. Pemprov DKI berharap kebijakan ini meringankan beban masyarakat dan memudahkan akses transportasi selama perbaikan berlangsung.
