Puan Sampaikan Belasungkawa dan Maaf ke Keluarga Affan Kurniawan

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyambangi kediaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban tewas akibat insiden terlindas kendaraan taktis Brimob. Kunjungan yang berlangsung pada Sabtu (30/8) siang itu bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kedatangan Puan Maharani di lokasi kejadian turut didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Pramono Anung, serta beberapa anggota DPR RI dari Fraksi PDIP. Setibanya, Puan langsung memasuki rumah duka untuk bertemu dengan keluarga Affan. Pertemuan berlangsung singkat, kurang lebih sepuluh menit.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan kedua orang tua dari almarhum saudara Affan Kurniawan. Semoga keluarga diberikan kekuatan, keikhlasan, dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ujar Puan kepada awak media usai pertemuan.

Lebih lanjut, Puan Maharani juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tragis yang menimpa Affan. Ia juga menyinggung tentang kinerja DPR yang dirasa belum optimal.

“Atas nama seluruh anggota dan pimpinan DPR, sekali lagi saya memohon maaf apabila kami sebagai wakil rakyat belum dapat bekerja dengan baik dan sempurna. Kami akan terus berbenah diri, mengevaluasi kinerja, dan mendengarkan aspirasi rakyat dengan lebih seksama demi membangun bangsa yang lebih baik,” imbuhnya.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan, Puan Maharani menyatakan akan memberikan bantuan kepada keluarga Affan Kurniawan, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Kami akan membantu kakak dan adik almarhum agar dapat terus bersekolah dan meraih cita-cita mereka. Saya juga meminta kepada Bapak Gubernur untuk memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga mereka menyelesaikan pendidikan,” jelas Puan.

Tak hanya itu, Puan juga memberikan perhatian kepada ayahanda Affan, Zulkifli, yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

“Mengingat Bapak Zulkifli juga bekerja sebagai ojek online, dan motor almarhum rusak atau belum ditemukan, kami akan memberikan bantuan berupa kendaraan bermotor agar beliau dapat melanjutkan pekerjaannya,” ungkap Puan.

Selain memberikan bantuan materi, Puan Maharani juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang transparan dalam kasus ini. Ia mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden yang menewaskan Affan Kurniawan.

“Saya meminta kepada kepolisian dan seluruh jajaran terkait untuk mengusut tuntas tragedi ini secara transparan dan menyeluruh,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Puan Maharani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai kita terpecah belah dan mengorbankan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Suharti Yuningsih, tante dari Affan Kurniawan, secara terbuka meminta Puan Maharani untuk datang langsung ke kediaman Affan dan menyampaikan permohonan maaf.

“Saya meminta kepada Ibu Puan Maharani untuk datang menemui keluarga almarhum Affan, menyampaikan permohonan maaf, atau setidaknya menyampaikan bela sungkawa,” ujar Suharti di kediaman Affan pada Jumat (29/8) malam.

Suharti juga menuntut keadilan atas meninggalnya Affan. Ia berharap pelaku yang menghilangkan nyawa keponakannya mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Terlepas dari itu, saya tetap menuntut keadilan. Keponakan saya telah tiada akibat penindasan kendaraan taktis Brimob,” tegasnya.

Senada dengan Suharti, ayah kandung Affan, Zulkifli, juga berharap agar Presiden menindak pelaku dengan seadil-adilnya.

Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojol di Jakarta yang tewas setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8) malam. Hingga saat ini, tujuh anggota Brimob telah ditahan terkait insiden tersebut.

Pesan Redaksi: Demonstrasi adalah hak warga negara dalam berdemokrasi. Demi kepentingan bersama, demonstrasi sebaiknya dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.