Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menunjukkan respons cepat dan sigap dalam menangani kericuhan yang pecah akibat demonstrasi di sejumlah titik ibu kota. Ia menegaskan langkah koordinasi yang intensif telah dilakukan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri untuk memulihkan situasi keamanan.
Pada Sabtu (30/8) pagi, Pramono Anung secara langsung meninjau sejumlah lokasi di Jakarta yang mengalami kerusakan dan insiden pembakaran pascakerusuhan semalam. Setelah meninjau kondisi di lapangan secara menyeluruh, ia segera melanjutkan dengan koordinasi bersama Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Koordinasi yang dilakukan tersebut, menurut Pramono, berjalan sangat efektif dan harmonis. “Saya dengan Pangdam Jaya, juga dengan Kapolda, kebetulan saya mengenal beliau berdua ini lama sekali. Sehingga koordinasinya berjalan baik,” ungkapnya, menyoroti kedekatan personal yang turut mempermudah sinergi antarlembaga.
Lebih lanjut, Pramono Anung menjelaskan bahwa langkah koordinasi ini krusial untuk mengembalikan kembali kepercayaan publik terhadap stabilitas dan keamanan Jakarta pascakerusuhan. Ia menekankan bahwa visi Jakarta sebagai kota global akan sulit terwujud apabila ibu kota tidak mampu mengatasi tantangan keamanan seperti ini. “Bagaimana kita mau ngomong tentang kota global kalau ada peristiwa itu kemudian kita nggak bisa ngapa-ngapain,” ujarnya.
Terkait durasi dan penyelesaian masalah demo ricuh ini, Pramono mengakui bahwa situasinya tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan hampir menyeluruh di kota-kota besar Indonesia. Ia menegaskan bahwa penyelesaiannya sangat bergantung pada kondisi di lapangan dan belum bisa dipastikan kapan akan sepenuhnya berakhir.
Dengan tegas, Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk tidak berdiam diri, melainkan fokus bekerja keras demi menyelesaikan persoalan keamanan di Jakarta ini. “Saya adalah orang yang lebih ingin untuk bekerja menyelesaikan masalah. Jadi saya terus terang betul-betul berkeinginan untuk menyelesaikan persoalan ini,” tandasnya.
Pesan redaksi: Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.
Ringkasan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan cepat berkoordinasi dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri untuk menangani kericuhan akibat demonstrasi. Koordinasi intensif ini bertujuan untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Jakarta setelah insiden pembakaran dan kerusakan.
Pramono Anung menekankan pentingnya koordinasi ini untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap keamanan Jakarta dan mewujudkan visi kota global. Ia mengakui bahwa penyelesaian masalah demo ricuh bergantung pada kondisi lapangan dan berkomitmen untuk bekerja keras menyelesaikan persoalan keamanan ini.
