Perjalanan Timnas Indonesia dalam ajang FIFA Matchday periode kali ini mengalami dinamika yang tak terduga. Semula dijadwalkan akan menghadapi Kuwait, kini skuad Garuda justru akan berduel melawan Taiwan dan Lebanon. Perubahan mendadak ini tentu menyisakan sedikit kekecewaan, terutama bagi pelatih kepala Patrick Kluivert.
Kluivert mengungkapkan rasa kecewanya atas pembatalan laga uji tanding kontra Kuwait. Pasalnya, PSSI memang sengaja mencari lawan dari kawasan Timur Tengah sebagai bagian dari persiapan krusial menuju Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia. Di babak tersebut, Indonesia direncanakan akan berjumpa dengan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
“Awalnya, jadwal kami memang melawan tim dari Timur Tengah [Kuwait]. Apakah saya kecewa karena berubah menjadi lawan Taiwan? Tentu saja kami tidak terlalu senang karena dua minggu sebelum pertandingan, sulit untuk menentukan lawan yang tepat,” ujar Kluivert kepada awak media pada Selasa (2/9).
Meski demikian, Kluivert bersyukur bahwa akhirnya Timnas Indonesia berhasil mendapatkan lawan. “Tapi, untungnya kami menemukan Taiwan yang ingin bermain, kami senang bisa bertanding lagi setidaknya. Memang ada perbedaan gaya main dari Timur Tengah dan Asia. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kami bermain, itu kuncinya. Tak masalah bagaimana lawan bermain, saya sebagai pelatih fokus pada tim saya, bagaimana bisa menghadapi lawan dengan cara main yang tepat,” jelasnya, menegaskan fokusnya pada kesiapan internal tim.
Dua laga penting ini akan menjadi panggung bagi Timnas Indonesia untuk menguji kekuatan dan strategi. Duel kontra Taiwan dijadwalkan pada 5 September, dilanjutkan dengan pertandingan melawan Lebanon pada 8 September. Kedua pertandingan persahabatan internasional ini akan dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
