Dasco Ajak Mahasiswa Sampaikan Aspirasi: Dialog Terbuka untuk Indonesia

Photo of author

By AdminTekno

Sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa dan kepemudaan, termasuk dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), menggelar pertemuan penting dengan para wakil rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Dialog yang berlangsung pada Rabu (3/9) ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal, dan istimewanya, diselenggarakan di ruang auditorium Gedung Nusantara, bukan di luar gerbang DPR seperti aksi demonstrasi pada umumnya. Hal ini menunjukkan adanya ruang dialog yang lebih formal dan langsung antara mahasiswa dan legislatif.

Sufmi Dasco Ahmad menyambut hangat kedatangan para mahasiswa dan perwakilan organisasi, seraya mengucapkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang di DPR RI.” Ia kemudian membuka sesi dialog dengan mengakui tujuan kehadiran mereka. “Kami diberi tahu bahwa teman-teman, adik-adik sekalian datang untuk menyampaikan aspirasi,” tutur Dasco, mempersilakan para mahasiswa untuk mengemukakan pandangan dan tuntutan mereka.

Pertemuan ini menjadi ajang konsolidasi suara mahasiswa dari berbagai latar belakang. Terpantau hadir perwakilan dari organisasi keagamaan dan kepemudaan yang beragam, di antaranya Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta Himpunan Mahasiswa Islam – Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO). Dari unsur BEM, terlihat partisipasi aktif dari BEM SI faksi Kerakyatan, BEM SI faksi Rakyat Bangkit, Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusantara), BEM Perguruan Tinggi Negeri se-Nusantara (BEM PTN se-Nusantara), Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (DEMA PTKIN), dan BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (BEM PTMA).

Selain nama-nama tersebut, jajaran peserta semakin meluas dengan kehadiran Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Hindu (PP GMH), BEM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (BEM UPNVJ), BEM Universitas Indonesia (BEM UI), Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik se-Indonesia (PP Himapolindo), hingga Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti. Kehadiran berbagai elemen ini mencerminkan representasi yang komprehensif dari suara mahasiswa di seluruh Indonesia.

Dorong Pengusutan Makar, Pansus HAM, hingga RUU Perampasan Aset

Dalam sesi penyampaian aspirasi, para perwakilan mahasiswa secara bergantian mengemukakan sejumlah tuntutan dan pandangan kritis terhadap isu-isu kebangsaan. Tiga poin utama yang menjadi fokus adalah desakan untuk mengusut dugaan makar, pembentukan Pansus HAM, serta percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.

BEM UPNVJ menjadi salah satu yang paling vokal dalam menyuarakan isu hak asasi manusia. Ketua BEM UPNVJ, Kaleb Otniel Aritonang, dengan tegas mendesak DPR untuk segera membentuk panitia khusus (Pansus) guna mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi sepanjang akhir Agustus 2025 lalu. “Kami mendesak Pansus Hak Asasi Manusia atas tewasnya Affan dan yang tewas di seluruh Indonesia,” ujar Kaleb, menekankan urgensi investigasi menyeluruh terhadap insiden yang merenggut nyawa.

Sementara itu, dari kubu Universitas Indonesia, Agus Setiawan menyampaikan keresahan mahasiswa terkait kebebasan berekspresi. Agus mengungkapkan kekhawatiran untuk menggelar aksi unjuk rasa lantaran adanya dugaan penunggangan makar, menyusul pernyataan Prabowo Subianto yang mengaitkan demonstrasi sepekan terakhir dengan tudingan makar dan terorisme.

“Jujur saja ini membuat kami khawatir untuk turun karena khawatir ditunggangi,” kata Agus, mencerminkan bagaimana narasi makar dapat membungkam gerakan kritis mahasiswa.

Menindaklanjuti hal tersebut, Agus Setiawan juga mendesak agar investigasi menyeluruh dilakukan untuk mengusut berbagai kekerasan yang terjadi sepanjang bulan Agustus ini. Ia juga menuntut agar dugaan makar yang keluar dari mulut “Bapak Presiden Prabowo” diusut tuntas, demi memastikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga secara kolektif menyuarakan desakan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset segera dimasukkan dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) prioritas. Mereka menargetkan agar RUU krusial ini dapat rampung dan disahkan dalam waktu satu tahun ke depan, sebagai langkah konkret dalam pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.

#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.

Daftar Isi

Ringkasan

Sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa, termasuk BEM SI, bertemu dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen. Pertemuan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog formal antara mahasiswa dan legislatif, dimana mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

Mahasiswa menyampaikan tuntutan terkait pengusutan dugaan makar, pembentukan Pansus HAM, dan percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset. Mereka mendesak DPR untuk bertindak tegas terhadap isu-isu kebangsaan dan memastikan keadilan serta kebebasan berekspresi bagi mahasiswa.

Leave a Comment