Kita Tekno – , Laporan Jurnalis Republika, Bambang Noroyono dan Thoudy Badai, dari Tunisia
TUNIS — Misi kemanusiaan global yang dinanti, Global Sumud Flotilla (GSF), yang bertujuan menembus blokade Gaza dari Tunisia menuju Gaza, Palestina, dilaporkan mengalami penundaan keberangkatan. Ketua Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, mengonfirmasi bahwa jadwal pelayaran yang semula ditetapkan pada Kamis (4/9/2025) kini diundur menjadi Ahad (7/9/2025).
Menurut Muhammad Husein, penundaan pelayaran kemanusiaan internasional ini disebabkan oleh sejumlah kendala teknis yang harus diselesaikan sebelum armada dapat berlayar melintasi Laut Mediterania. Misi penting ini bertujuan untuk menyalurkan bantuan dan solidaritas kepada warga di Gaza.
“Seharusnya hari ini, Kamis (4/9/2025), kami sudah berlayar sesuai agenda awal yang telah direncanakan. Namun, terdapat beberapa masalah teknis yang muncul dari peserta yang berangkat dari Spanyol, sehingga berdampak pada penundaan keberangkatan armada dari Tunisia hingga 7 September mendatang,” ujar Husein di Tunis.
Sebagai salah satu titik keberangkatan utama menuju Gaza, Spanyol telah mengirimkan setidaknya 24 kapal yang kini sedang dalam perjalanan menuju Tunisia untuk bergabung dalam armada besar GSF. Tak hanya itu, kontribusi signifikan juga datang dari Italia dengan 18 kapal, serta Yunani yang mengirimkan dua kapal, semuanya berlayar menuju titik kumpul di Tunisia.
Hingga saat ini, sebanyak 21 kapal dari berbagai negara telah bersandar di pelabuhan Tunisia, siap untuk memulai perjalanan kemanusiaan. Di antara armada tersebut, terdapat lima kapal perwakilan dari Indonesia yang mengangkut sekitar 30 relawan, aktivis, dan jurnalis yang berdedikasi.
“Kelima kapal Indonesia tersebut telah diberi nama dengan penuh makna sejarah dan kebanggaan nasional: Kapal Sukarno, Kapal Pati Unus, Kapal Diponegoro, Kapal Malahayati, dan Kapal Sultan Hasanuddin,” jelas Husein, menyoroti partisipasi aktif Indonesia dalam misi ini.
Secara keseluruhan, pelayaran kemanusiaan Global Sumud Flotilla ini berhasil menghimpun partisipasi dari 44 negara, melibatkan lebih dari 300 relawan, aktivis, dan jurnalis dari seluruh dunia. Setelah berkumpul dan memastikan kesiapan di Tunisia, armada ini direncanakan akan singgah terlebih dahulu di Siprus sebelum melanjutkan pelayaran epik mereka menuju Gaza.
Ringkasan
Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah misi kemanusiaan untuk menembus blokade Gaza, ditunda keberangkatannya dari Tunisia. Penundaan dari jadwal awal 4 September 2025 menjadi 7 September 2025 disebabkan oleh kendala teknis yang dialami peserta dari Spanyol. Misi ini bertujuan menyalurkan bantuan dan solidaritas kepada warga Gaza.
Armada GSF melibatkan partisipasi dari 44 negara dengan lebih dari 300 relawan, aktivis, dan jurnalis. Indonesia mengirimkan lima kapal bernama Kapal Sukarno, Kapal Pati Unus, Kapal Diponegoro, Kapal Malahayati, dan Kapal Sultan Hasanuddin yang mengangkut 30 relawan. Armada ini akan singgah di Siprus sebelum melanjutkan perjalanan ke Gaza.