Tuntutan 17+8 Diterima DPR: Andre Rosiade & Rieke Terima Langsung!

Photo of author

By AdminTekno

Pada Kamis, 4 September 2025, Gedung DPR RI di Jakarta menjadi saksi bisu penyerahan surat tuntutan krusial oleh Kelompok Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah. Surat resmi tersebut memuat 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang yang ditujukan langsung kepada anggota dewan, Andre Rosiade dan Rieke Diah Pitaloka, menandai sebuah langkah penting dalam upaya perbaikan nasional.

Aksi signifikan ini merupakan tindak lanjut dari gelombang protes masyarakat yang telah berlangsung intensif sejak 25 Agustus 2025. Demonstrasi tersebut menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia yang dianggap kian mendesak untuk segera diperbaiki oleh pemerintah.

Dukungan terhadap gerakan ini tampak jelas dengan kehadiran sejumlah figur publik dan perwakilan organisasi sipil terkemuka. Nama-nama seperti Abigail Limuria, Andovi da Lopez, Andhyta F. Utami, Fathia Izzati, serta Jovial da Lopez turut serta dalam penyerahan tuntutan ini, menunjukkan luasnya spektrum dukungan terhadap isu-isu yang diangkat.

Dalam seremoni penyerahan simbolis yang penuh makna, perwakilan Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah tidak hanya menyerahkan dokumen, melainkan juga menyampaikan pernyataan resmi yang tegas. Mereka mengonfirmasi bahwa surat tuntutan telah dikirimkan secara formal kepada DPR dan secara gamblang menjelaskan konsekuensi yang akan terjadi jika tuntutan jangka pendek tidak dipenuhi paling lambat pada 5 September mendatang. Lebih jauh, mereka menegaskan komitmen untuk terus mengawal keterbukaan dan akuntabilitas pemerintah pasca tenggat waktu krusial tersebut, memastikan bahwa suara rakyat tidak akan diabaikan.


Daftar Isi

Ringkasan

Pada 4 September 2025, Kelompok Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah menyerahkan surat tuntutan berisi 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang kepada anggota DPR Andre Rosiade dan Rieke Diah Pitaloka. Tuntutan ini merupakan tindak lanjut dari protes masyarakat yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025 terkait kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia.

Penyerahan tuntutan ini didukung oleh sejumlah figur publik dan organisasi sipil, termasuk Abigail Limuria, Andovi da Lopez, dan lainnya. Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah menegaskan konsekuensi jika tuntutan jangka pendek tidak dipenuhi pada 5 September dan berkomitmen untuk mengawal keterbukaan serta akuntabilitas pemerintah.

Leave a Comment