Kita Tekno – Duel uji coba antara Timnas Indonesia dan Timnas Taiwan yang dijadwalkan pada Jumat, 5 September 2025, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, telah menarik perhatian publik sepak bola Tanah Air. Bukan hanya soal persiapan menuju kualifikasi, tetapi juga karena keputusan mengejutkan dari pelatih Taiwan, Huang Zeming, yang memilih untuk tidak menyertakan satu pun pemain naturalisasi dalam rombongan timnya.
Keputusan ini tentu menimbulkan tanda tanya besar, mengingat Taiwan memiliki lima pemain naturalisasi berkualitas yang tersebar di berbagai liga internasional. Namun, Zeming secara tegas memilih untuk memberdayakan skuad yang sepenuhnya terdiri dari pemain lokal, mayoritas di antaranya berkompetisi di liga domestik.
Begini Cara Membuka Hati dan Merasakan Jatuh Cinta Menurut Psikologi, Cocok untukmu yang Takut Jatuh Cinta!
Lima Pemain Naturalisasi Absen
Kualitas dari kelima pemain naturalisasi ini sebenarnya dapat menjadi suntikan kekuatan signifikan bagi Timnas Taiwan. Mereka adalah:
Age Komane, striker 28 tahun asal Pantai Gading, kini bersinar bersama klub LN Tieren di China League One.
Emilio Estevez, gelandang serang 27 tahun dari Kanada, menjadi andalan Tanjong Pagar di S League Singapura.
Miguel Sandberg, gelandang serang 23 tahun kelahiran Swedia, berlaga di Superettan, liga kasta kedua Swedia.
Kang Tae Won, gelandang tengah 25 tahun dari Korea Selatan, bermain di liga lokal Taiwan bersama Hang Yuan.
Christopher Tiao, bek kiri 25 tahun asal Amerika Serikat, merupakan bagian dari New York City FC di MLS Next Pro.
Kehadiran para pemain kunci ini, yang tersebar di berbagai liga kompetitif, dipastikan absen di Surabaya, menjadikan laga uji coba ini semakin menarik untuk diamati.
Persis Solo: Harapan Bangkit Setelah Awal Buruk di BRI Super League 2025/2026
Alasan di Balik Kebijakan Huang Zeming
Dalam sebuah pernyataan, Pelatih Huang Zeming menjelaskan bahwa keputusannya ini murni didasari keinginan untuk memberikan kesempatan emas kepada talenta lokal. Ia melihat laga uji coba kontra Indonesia sebagai panggung ideal bagi para pemain yang kurang mendapat jam terbang di kancah internasional untuk membuktikan diri dan mengumpulkan pengalaman berharga. Dengan demikian, ke-23 pemain yang diboyong ke Indonesia seluruhnya merupakan punggawa yang berkarier di liga domestik Taiwan.
Patrick Kluivert Kesengsem Kerja Keras Ramadhan Sananta! Siap Berikan Kesempatan Bermain di FIFA Matchday
Sorotan Menuju Laga Uji Coba
Pertandingan uji coba melawan Indonesia bukanlah sekadar laga persahabatan biasa bagi Taiwan. Selain berfungsi sebagai persiapan vital menuju kualifikasi turnamen resmi, duel ini akan menjadi barometer sejati kekuatan tim tanpa dukungan para pemain naturalisasi. Di sisi berlawanan, Timnas Indonesia, yang kini diperkuat oleh deretan pemain keturunan berkualitas, tentu akan melihat kondisi ini sebagai sebuah keuntungan. Publik sepak bola Tanah Air sangat berharap Garuda mampu memaksimalkan momentum bermain di kandang sendiri, apalagi di hadapan ribuan suporter yang diperkirakan akan memadati Stadion GBT.
Meskipun tanpa bintang naturalisasi, strategi Huang Zeming ini dapat dipandang sebagai langkah realistis. Laga uji coba memang bukan semata tentang hasil akhir, melainkan juga tentang menciptakan ruang bagi regenerasi dan pengembangan pemain. Jika para pemain lokal Taiwan dapat menunjukkan performa solid dan mengesankan, hal itu bisa membuka jalan bagi kepercayaan lebih besar di kompetisi resmi mendatang.
Mengapa Orang Introvert Sering Merasa Cepat Lelah Saat Berinteraksi dengan Banyak Orang? Ini Sebabnya
Dengan demikian, laga Indonesia versus Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo diprediksi akan menyajikan tontonan yang menarik. Mata publik akan tertuju pada bagaimana skuad lokal Taiwan berjuang untuk mengimbangi agresivitas dan kecepatan khas permainan sepak bola Indonesia. Pertandingan ini akan menjadi panggung pembuktian krusial: apakah keputusan Zeming meninggalkan para pemain naturalisasi akan berbuah manis bagi pengembangan timnya, atau justru menjadi celah strategis yang akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh Tim Garuda.