Purbaya Menkeu Baru, Gantikan Sri Mulyani? Reaksi Pasar Usai Reshuffle

Photo of author

By AdminTekno

Pada awal pekan ini, dunia ekonomi dan politik Indonesia dihebohkan oleh berita penting: Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Sri Mulyani. Pelantikan Purbaya, sebuah langkah strategis dalam kabinet, berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (8/9).

Purbaya Yudhi Sadewa Menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan

Keputusan reshuffle kabinet ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9), Prasetyo menjelaskan bahwa perubahan susunan “Kabinet Merah Putih” ini merupakan hasil dari berbagai pertimbangan matang yang dilakukan oleh Presiden. “Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian, di antaranya Menteri Keuangan,” tegas Prasetyo.

Ketika awak media menanyakan apakah pergantian Sri Mulyani ini disebabkan oleh pengunduran diri atau pencopotan, Prasetyo Hadi secara diplomatis menjawab bahwa hal tersebut murni merupakan hak prerogatif presiden. Ia menegaskan, “Bukan mundur, bukan dicopot, jadi Pak Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa perubahan adalah bagian dari evaluasi kepemimpinan tertinggi.

Meskipun demikian, Prasetyo enggan merinci lebih jauh mengenai pertimbangan spesifik Presiden Prabowo Subianto dalam mengganti Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Sebelum menjabat posisi krusial ini, Purbaya dikenal luas sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sebuah institusi vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Reaksi Pasar Modal dan Prospek Ekonomi Pasca-Reshuffle

Terlepas dari misteri di balik pergantian, nama Purbaya Yudhi Sadewa bukanlah sosok baru di panggung ekonomi dan keuangan Indonesia. Rekam jejaknya terbilang panjang dan kaya, mencakup berbagai posisi penting baik di pemerintahan maupun di sektor pasar modal. Sebelum dipercaya sebagai Menteri Keuangan, Purbaya pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pejabat eselon di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta sempat berkiprah di lingkungan sekretariat Wakil Presiden, menunjukkan kapasitas dan pengalamannya yang luas.

Keputusan reshuffle ini sontak menjadi sorotan tajam. Analis pasar modal dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menyoroti bahwa Sri Mulyani telah lama dipandang sebagai simbol kredibilitas fiskal Indonesia di mata investor global. Oleh karena itu, kabar pergantian ini memicu reaksi signifikan di pasar saham. Felix menjelaskan kepada kumparan pada Senin (8/9), “Begitu kabar reshuffle keluar, wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menurun karena pasar masih mencari kepastian arah kebijakan fiskal ke depan. Investor khawatir, apakah disiplin fiskal dan transparansi yang selama ini jadi pegangan masih akan terjaga.” Ini mencerminkan adanya ketidakpastian awal di kalangan pelaku pasar.

Meski demikian, Felix Darmawan juga memberikan pandangan yang lebih seimbang. Ia menilai Purbaya Yudhi Sadewa bukanlah figur yang asing di bidang ekonomi Indonesia. Dengan rekam jejaknya yang mumpuni, pasar diyakini dapat beradaptasi jika Purbaya mampu mempertahankan disiplin fiskal, memastikan defisit anggaran tetap terkendali, serta menjaga koordinasi yang solid dengan Bank Indonesia. “Jadi jangka pendek memang ada shock dan aksi jual dulu, tapi jangka menengah bisa stabil kembali selama komunikasi kebijakan jelas,” ujarnya, memberikan optimisme terhadap potensi pemulihan pasar.

Senada dengan pandangan tersebut, Ekonom bidang Industri dan Global Markets dari Bank Maybank, Myrdal Gunarto, menyebut bahwa pergantian Menteri Keuangan Sri Mulyani ini cukup mengejutkan, meskipun rumornya telah beredar sejak pekan lalu. Menurut Myrdal, perubahan ini berpotensi memicu reaksi negatif di pasar keuangan, mengingat kredibilitas Sri Mulyani yang sudah teruji dan diakui secara luas.

Namun, Myrdal Gunarto juga menyampaikan harapannya. Ia mengungkapkan, “Cuma ya, life must go on, kita berharap sih dengan adanya reshuffle ini, sinergi antar kementerian juga lebih kuat, dan Kementerian Keuangan juga bisa lebih all out ya dalam mendukung program-program Asta Cita pemerintah ataupun juga program prioritas pembangunan pemerintah.” Harapan ini menyoroti pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk mencapai target pembangunan nasional.

Myrdal menambahkan bahwa kondisi global yang relatif kondusif serta membaiknya situasi sosial politik dalam negeri turut menjadi faktor yang memungkinkan keputusan Presiden ini patut dihormati. Ia juga menyoroti latar belakang Purbaya Yudhi Sadewa, dengan mengatakan, “Apalagi juga penggantinya Pak Purbaya ini awalnya dari market, dari Danareksa, sempat jadi Chief Economist juga di Danareksa,” menekankan pengalaman Purbaya yang mendalam di dunia pasar modal.

Secara keseluruhan, Myrdal Gunarto menyimpulkan bahwa guncangan awal di pasar modal adalah reaksi yang wajar, mengingat reputasi panjang dan kredibilitas Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Namun, ia meyakini bahwa Purbaya Yudhi Sadewa memiliki kapasitas dan kapabilitas yang kuat untuk menjalankan amanah tersebut, memberikan sinyal positif bagi masa depan ekonomi Indonesia.

***

Reporter: Nur Pangesti

Leave a Comment