Trump Janji ke Qatar Serangan Israel Tak Akan Terjadi Lagi

Photo of author

By AdminTekno

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyampaikan janji tegas kepada Qatar bahwa insiden serupa, yakni serangan Israel di wilayah mereka, tidak akan terulang kembali. Pernyataan ini disampaikan Trump setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. “Hal seperti itu tidak akan terjadi lagi di tanah mereka,” ujar Trump, seperti dikutip dari laporan Reuters pada Rabu (10/9), menegaskan komitmen AS untuk mencegah insiden serupa.

Trump juga secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaan dan ketidaksenangannya atas serangan yang dilancarkan Israel di Qatar. “Saya tidak senang dengan itu. Situasinya tidak bagus, tapi saya akan katakan ini: Kami ingin para sandera kembali, namun kami tidak senang dengan apa yang terjadi hari ini,” tegasnya, mengaitkan insiden tersebut dengan upaya pengembalian sandera yang menjadi prioritas utama.

Presiden Trump lebih lanjut mengklarifikasi bahwa serangan yang dilakukan Israel bersifat sepihak, membantah laporan media Israel Channel 12 yang sebelumnya menyebut serangan tersebut telah mendapat persetujuan darinya. Trump menyatakan bahwa ia telah meminta Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memberikan peringatan kepada Qatar mengenai potensi serangan. Namun, upaya tersebut datang terlambat, sehingga serangan tidak dapat dihentikan.

Di sisi lain, Qatar dengan tegas membantah telah menerima peringatan apa pun sebelum serangan terjadi. Pemerintah Qatar menyatakan bahwa peringatan dari pejabat AS baru diterima setelah dentuman ledakan terdengar di Doha. Menanggapi situasi ini, Trump melalui platform Truth Social-nya mengatakan, “Pengeboman sepihak di Qatar, negara yang berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika.”

Meskipun demikian, Trump menambahkan bahwa “melenyapkan Hamas, yang telah mengambil untung dari penderitaan mereka yang tinggal di Gaza, adalah tujuan mulia.” AS sendiri memandang Qatar sebagai sekutu kuat di kawasan Teluk, dengan peran pentingnya sebagai mediator dalam upaya mengatur gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Qatar juga krusial dalam negosiasi pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas, serta perumusan rencana perdamaian di Gaza pascakonflik.

Serangan Israel tersebut secara spesifik menargetkan tim negosiator Hamas. Hamas telah mengkonfirmasi bahwa lima anggotanya tewas dalam insiden tersebut: Jihad Labad, Humam al-Hayya, Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmed al-Mamluk. Salah satu tokoh kunci yang menjadi target utama Israel adalah Khalil al-Hayya, seorang pejabat senior sekaligus negosiator Hamas, yang dilaporkan berhasil selamat dari serangan mematikan tersebut.

Leave a Comment