Bendera hitam dengan desain tengkorak bertopi jerami, yang dikenal sebagai bendera Jolly Roger dari serial animasi populer One Piece, kini telah berevolusi menjadi sebuah simbol protes yang kuat di berbagai belahan dunia. Fenomena ini tidak hanya terbatas di negara-negara Asia seperti Nepal dan Filipina, tetapi juga meluas hingga ke Prancis, demikian laporan dari The Strait Times pada Jumat (12/9).
Pada awal September, ikon Jolly Roger ini terlihat berkibar dalam barisan demonstrasi di Nepal. Para demonstran “Gen Z” di Kathmandu mengangkat bendera One Piece tersebut dalam aksi menentang korupsi dan penyensoran, yang kemudian berujung pada bentrokan mematikan sejak 8 September. Foto-foto dari lokasi kejadian jelas memperlihatkan bagaimana para pemuda ini mengibarkan bendera tersebut sebagai bentuk kecaman terhadap pemerintahan otoriter.
Bagi generasi muda di Nepal, bendera One Piece sarat akan makna kebebasan, kesetiaan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Rohan Rai (19), salah seorang demonstran, menyatakan pengakuan terhadap simbol tersebut dan mengungkapkan bahwa kaum muda Nepal terinspirasi oleh semangat para demonstran di Indonesia dalam perjuangan mereka.
Tidak hanya di Nepal, di Filipina pun bendera serupa ikut menghiasi aksi lari anti-korupsi yang diselenggarakan di Universitas Filipina Diliman, Quezon City. Acara yang menarik lebih dari 1.000 peserta ini berhasil menarik perhatian luas, dengan foto-foto yang kemudian viral di forum One Piece di Reddit, sebuah komunitas daring dengan anggota lebih dari 1,6 juta.
Fenomena penggunaan simbol One Piece sebagai tanda protes ini ternyata tidak terbatas pada ranah Asia saja. Di Eropa, tepatnya di Prancis, pengunjuk rasa yang turun ke jalan pada 10 September untuk menentang Presiden Emmanuel Macron dan kebijakan pemotongan anggaran terlihat membawa bendera bajak laut versi buatan tangan, lengkap dengan atribut lain yang berasal dari dunia One Piece. Ini menegaskan bahwa pesan dan nilai dari One Piece memiliki resonansi global.
Pengibaran One Piece Jelang HUT RI
Di Indonesia sendiri, pengibaran bendera One Piece semakin marak menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Bendera bajak laut ikonik ini, yang berasal dari serial anime dan manga Jepang, terlihat dikibarkan di berbagai lokasi yang tak terduga, mulai dari pagar rumah, perahu tradisional nelayan, hingga kendaraan truk, menunjukkan popularitas dan resonansi simbol ini di tengah masyarakat.
Dalam semesta One Piece, “One Piece” adalah julukan untuk seluruh harta karun tak ternilai yang pernah dikumpulkan oleh Raja Bajak Laut legendaris, Gol D. Roger. Sebagian dari harta ini diyakini pernah dimiliki oleh sosok misterius Joy Boy pada masa Abad Kekosongan. Konon, nilai harta ini sangat luar biasa dan kini tersembunyi di pulau terakhir dalam jalur Grand Line, yaitu Raftel, atau yang juga dikenal sebagai Laugh Tale.
Harta karun legendaris ini menjadi tujuan utama Monkey D. Luffy dan kru topi jeraminya, serta banyak bajak laut lainnya yang memiliki ambisi besar untuk menemukan “One Piece” dan meraih gelar Raja Bajak Laut. Era besar para bajak laut untuk berlayar dan mengejar impian mereka sendiri terinspirasi dari kata-kata terakhir Roger sebelum dieksekusi.
Monkey D. Luffy memulai pelayarannya melintasi lautan luas bersama kru bajak laut topi jerami dengan tekad yang kuat. Bagi mereka, pencarian “One Piece” bukan semata demi kekayaan materi, melainkan lebih pada pengejaran makna dan kebebasan sejati yang terkandung dalam legenda harta tersebut.
Oleh karena itu, “One Piece” merepresentasikan harapan dan kebebasan sejati yang universal. Harta karun tersebut menjadi simbol dari ambisi Monkey D. Luffy untuk menjadi Raja Bajak Laut. Meskipun makna “One Piece” dapat berbeda bagi setiap karakter dalam cerita, intinya tetap sama: sebuah impian besar yang memiliki kekuatan untuk mengubah jalan hidup mereka secara mendalam dan fundamental.
Lambang Bendera One Piece
Lambang bendera One Piece yang kini viral di media sosial secara universal dikenal sebagai Jolly Roger, simbol identitas bagi setiap kru bajak laut dalam anime One Piece. Meskipun desain dasarnya berupa tengkorak manusia di atas dua tulang silang, setiap kru memiliki versi unik yang secara kreatif mencerminkan kepribadian kapten dan nilai-nilai inti dari kelompok bajak laut mereka.
Sebagai contoh, bendera ikonik milik kru topi jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy menampilkan tengkorak dengan topi jerami khasnya yang tak terpisahkan. Sementara itu, bendera bajak laut Shirohige memiliki ciri khas tambahan berupa kumis melengkung yang menjadi identitas Edward Newgate, kapten legendaris mereka.
Menurut situs Fandom dalam semesta One Piece, Jolly Roger bukan sekadar lambang identitas bajak laut biasa, melainkan representasi kuat dari kekuatan, kebebasan, tekad individu yang tak tergoyahkan, dan solidaritas antaranggota kru. Salah satu karakter, Hurilik, bahkan menyebut bendera ini sebagai lambang kepercayaan dan penolakan terhadap segala hal yang dianggap mustahil untuk dicapai.
Dalam cerita, banyak kru bajak laut, seperti kelompok Sun Pirates, bahkan menggunakan simbol One Piece ini sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan. Mereka sengaja mengganti lambang tengkorak dengan matahari untuk menutupi bekas perbudakan yang dialami oleh para anggotanya, menjadikan bendera sebagai pernyataan keberanian dan penolakan terhadap masa lalu yang kelam.
Dengan demikian, Jolly Roger dalam konteks One Piece tidak hanya melambangkan kekerasan atau kehancuran semata, melainkan menjelma menjadi wujud dari kebebasan, keberanian, dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang mendalam. Simbol ini seringkali digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap kekuasaan tirani dan segala bentuk ketidakadilan.
Di beberapa bagian cerita, bendera ini bahkan berfungsi sebagai penanda wilayah kekuasaan, bentuk perlindungan bagi mereka yang tertindas, atau menjadi kritik tajam terhadap dominasi pemerintah dunia yang otoriter, menjadikannya simbol One Piece yang multifungsi dan sarat makna.
Ringkasan
Bendera Jolly Roger dari anime One Piece kini menjadi simbol protes di berbagai negara, termasuk Nepal, Filipina, dan Prancis. Pengunjuk rasa, khususnya generasi muda, menggunakan bendera tersebut untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait isu-isu seperti korupsi, penyensoran, dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil.
Bendera One Piece melambangkan kebebasan, kesetiaan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Simbol ini juga merepresentasikan kekuatan, tekad individu, dan solidaritas, sehingga menjadi representasi visual yang efektif untuk menyuarakan protes dan menentang penindasan di berbagai belahan dunia.