Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (12/9) dini hari. Dentuman keras yang terdengar hingga radius ratusan meter sekitar pukul 05.15 WIB itu sontak membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah, menandai awal dari insiden yang meresahkan.
Dampak dari insiden ini tidak main-main. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel mencatat, sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) atau total 84 jiwa terdampak langsung oleh kejadian tersebut. Sejumlah rumah mengalami kerusakan parah, dan beberapa warga harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka.
84 Jiwa Terdampak Membutuhkan Bantuan Mendesak
Dian Wiryawan, Penata Layanan Operasional dan Danton Satgas PB BPBD Tangsel, mengonfirmasi bahwa seluruh 84 jiwa yang terdampak kini sedang dalam proses penilaian kebutuhan. “Total ada 84 jiwa yang terdampak, saat ini tim melakukan assessment kaji kebutuhan korban pengungsi,” jelas Dian. Kebutuhan mendesak yang telah teridentifikasi meliputi tempat pengungsian, matras, logistik makanan, selimut, air mineral, dan terpal. Penilaian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan semua kebutuhan korban terpenuhi dengan cepat.
13 Rumah Rusak dan 7 Warga Luka, Termasuk Seorang Balita
Akibat ledakan di Pamulang tersebut, kerusakan fisik sangat signifikan. Ketua RT 03/02 Pondok Cabe Ilir, Masturo, menjelaskan bahwa sedikitnya 3 rumah hancur total dan 10 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Selain itu, tujuh warga tercatat menjadi korban luka, termasuk seorang balita. Mereka menderita luka bakar dan luka ringan, dan segera dilarikan ke RS Sari Asih Ciputat serta RS Hermina untuk mendapatkan perawatan medis intensif. “Untuk yang balita alhamdulillah kondisinya sudah membaik, tapi yang alami luka cukup parah masih perawatan medis,” tambah Masturo, memberikan kabar terbaru kondisi korban.
Tim Gegana Dikerahkan untuk Selidiki Penyebab Ledakan
Guna mengungkap penyebab pasti ledakan dahsyat di Pamulang, Tim Gegana tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Sebelum kedatangan mereka, lokasi kejadian telah disterilisasi dan diamankan oleh petugas Brimob bersenjata lengkap. Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, menjelaskan peran Brimob. “Jadi Brimob yang datang ke lokasi ini karena tengah melaksanakan BKO di Polres Tangerang Selatan hanya turut mengamankan perimeter selama kami melakukan olah TKP,” ujarnya, menggarisbawahi upaya pengamanan lokasi.
Penegasan: Ledakan Bukan Berasal dari Bom
Spekulasi mengenai asal mula ledakan segera ditepis setelah hasil pemeriksaan Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya. Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya, Kompol Nofriansyah, memastikan bahwa asal ledakan di Pamulang bukan bom. “Jadi, setelah kita lakukan sterilisasi dengan alat deteksi yang ada, tidak ditemukan adanya jenis bom atau jenis bom peledak,” katanya kepada wartawan. Proses sterilisasi ini difokuskan pada empat rumah dengan tingkat kerusakan paling parah, melibatkan dua unit pasukan Gegana, yakni tim Penjinak Bom (Jibom) dan Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR). Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang juga mengonfirmasi kesimpulan awal bahwa tidak ada bom sebagai penyebab ledakan.
Penyebab Ledakan Terungkap: Regulator Gas Rusak
Setelah serangkaian penyelidikan, Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, yang mengerahkan timnya ke lokasi, akhirnya mengungkapkan penyebab utama ledakan di Pamulang. “Hasil Olah TKP menunjukkan bahwa ledakan gas disebabkan oleh akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” jelas Henik. Tim investigasi menemukan beberapa bukti krusial di lokasi, termasuk regulator gas dalam keadaan rusak dan dililit isolasi hitam, tabung gas 12 kg dalam keadaan kosong, serta tuas kompor gas yang berada dalam posisi ON. Selain itu, terlihat pula adanya bekas efek api pada benda-benda yang mudah terbakar di sekitar area kejadian.
Tabung Gas dan Kompor Disita sebagai Barang Bukti
Untuk melengkapi penyelidikan dan menganalisis lebih lanjut, Puslabfor Mabes Polri mengangkut sejumlah barang bukti penting dari empat rumah yang terdampak paling parah. Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, Kompol Heriyandi, merinci barang-barang yang disita: “Tabung gas 12 kilogram satu, tabung gas 3 kilogram 3 buah, kemudian ada selang regulator dan satu buah kompor gas. Kemudian ada bahan-bahan bekas terbakar.” Pengambilan barang bukti ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kronologi dan detail insiden ledakan gas yang menggemparkan warga Pamulang ini.