Sebuah demo besar-besaran pro-Palestina mengguncang kota Madrid, Spanyol, pada Minggu (14/9) waktu setempat, saat berlangsungnya Etape 21 Vuelta a Espana. Aksi demonstrasi ini secara langsung berujung pada pembatalan etape terakhir balapan sepeda bergengsi tersebut.
Massa pengunjuk rasa, yang jumlahnya mencapai ribuan, membanjiri dan mendominasi jalur yang seharusnya menjadi arena pacuan para pembalap sepeda. Pembatalan balapan Vuelta a Espana ini menjadi sorotan utama, mengingat skala demonstrasi yang begitu besar dan dampaknya terhadap salah satu ajang olahraga terbesar di Spanyol.
Dikutip dari laporan AFP, ribuan pengunjuk rasa telah berkumpul di ibu kota Spanyol dan kemudian menyerbu jalur yang direncanakan untuk dilalui oleh para peserta balapan di pusat kota Madrid. Aksi ini secara efektif mencegah kelanjutan jalannya etape penentu.
Puncak ketegangan terjadi di Gran Via, sebuah lokasi vital di mana para pesepeda dijadwalkan untuk menyelesaikan beberapa putaran terakhir mereka. Di area ini, para demonstran merobohkan pembatas jalan dan berbondong-bondong memasuki jalur. Mereka meneriakkan slogan-slogan boikot Israel dengan lantang, sembari asap hijau dan merah memenuhi udara, menciptakan suasana yang dramatis dan penuh gejolak.
Ringkasan
Sebuah demonstrasi besar pro-Palestina di Madrid, Spanyol, menyebabkan pembatalan Etape 21 Vuelta a Espana. Ribuan pengunjuk rasa membanjiri jalur balapan sepeda, sehingga etape terakhir dari ajang bergengsi tersebut tidak dapat dilanjutkan.
Aksi demonstrasi ini mencapai puncaknya di Gran Via, di mana demonstran merobohkan pembatas dan memasuki jalur. Slogan-slogan boikot Israel diteriakkan, sementara asap hijau dan merah memenuhi udara, menghentikan kelanjutan balapan Vuelta a Espana.
