Kita Tekno – -Malam itu menjadi kado ulang tahun yang tak akan lekas dilupakan Slot ketika Liverpool menjamu Atletico Madrid di laga Liga Champions. Genap berusia 47 tahun, Slot disuguhi kemenangan dramatis lewat gol penentu Virgil van Dijk di menit ke-92.
Lawan yang terus menekan hingga peluit akhir, hingga rival di pinggir lapangan, Diego Simeone yang diusir wasit setelah terlibat kericuhan dengan suporter.
“Ini benar-benar malam gila,” ujar Slot dikutip dari Daily Mail.
Bryan Mbeumo Punya Catatan Spesial Hadapi Chelsea, Selalu Moncer di Markas The Blues
Kebiasaan Menit Akhir
Musim ini, Liverpool seperti menjadikan menit-menit akhir sebagai rumah. Melansir dari Daily Mail, dari lima laga yang sudah dimainkan, mereka selalu mencetak gol penentu kemenangan di menit 88, 100, 83, 95, dan kini 92.
“Konyol memang harus menyelamatkan diri sendiri setelah tampak mengendalikan laga, tapi ini bukan soal keberuntungan,” lanjut Slot.
Pertandingan ini memang sejak awal sudah diprediksi jadi blockbuster. Atmosfer Anfield malam itu penuh ketegangan, seakan-akan laga punya tiket menuju final di Budapest tahun depan sebagai taruhannya.
Deretan klub elite dan jenjang karir mentereng Jose Mourinho, sang The Special One
Selain hasil akhir, ada satu momen yang jadi bahan renungan Slot. Saat Florian Wirtz dan Aleksander Isak bekerja sama menyusun serangan yang membuat penonton berdiri.
“Mereka didatangkan dengan harga gabungan 241 juta poundsterling. Tapi dalam sepak bola, tidak ada yang bisa dijamin,” ucap Slot.
Aksi itu dimulai ketika Wirtz menusuk dari kiri, bola melekat di kakinya. Simeone di pinggir lapangan melambaikan tangan panik kepada para pemainnya.
Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Tanzania di Futsal Four Nations Cup 2025
Isak membuka ruang, Wirtz mengumpan, lalu bola kembali padanya, melewati Jan Oblak, sayang eksekusi akhirnya gagal. Sorakan penonton sudah jadi bukti bahwa duet ini bisa jadi fondasi masa depan Liverpool.
Slot tahu betul, musim ini bukan sekadar mempertahankan gelar Liga Inggris, tapi juga menaklukkan Eropa. Hal ini merupakan misi ganda yang terakhir kali sukses diraih The Reds pada 1984.
Liverpool kembali menegaskan bahwa di bawah Arne Slot, drama bukan sekadar hiburan, tapi identitas.