Seorang anggota DPRD Gorontalo dari fraksi PDIP, Wahyudin Moridu, mendadak menjadi sorotan publik setelah video dirinya viral. Dalam rekaman tersebut, Wahyudin melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebutkan niat untuk “merampok uang negara” demi membuat negara semakin miskin, memicu gelombang kritik dan kemarahan masyarakat.
Video yang beredar luas itu menampilkan Wahyudin sedang berkendara mobil, ditemani seorang wanita di sebelahnya. Dengan tawa, ia terekam mengucapkan, “Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan, kita habiskan aja biar negara ini makin miskin.” Pernyataan ini sontak memicu kegaduhan dan perdebatan sengit di media sosial, menyoroti integritas wakil rakyat.
Minta Maaf
Menyusul derasnya kritik dan kecaman dari berbagai pihak, Wahyudin Moridu akhirnya tampil ke publik untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikannya melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @wahyumoridu, pada Jumat (19/9).
Dalam video yang sama, Wahyudin didampingi oleh istrinya, Megawati Nusi, yang turut menjadi saksi permohonan maafnya. “Saya, Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, bersama ini saya didampingi istri saya, Megawati Nusi. Dengan ini, atas nama pribadi dan keluarga, saya memohon maaf atas video yang telah diviralkan di media TikTok beberapa waktu lalu,” ujarnya penuh penyesalan.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun niat dalam dirinya untuk mencederai atau melecehkan perasaan masyarakat Gorontalo yang selama ini diwakilinya di parlemen.
Ngaku Tak Sadar Ucapan ‘Rampok Uang Negara’
Dalam upaya klarifikasi lebih lanjut, Wahyudin Moridu mengaku tidak menyadari bahwa ucapannya tentang “merampok uang negara” direkam dan kemudian disebarluaskan oleh teman wanitanya. Pengakuan ini diungkapkan oleh Ketua BK DPRD Gorontalo, Fikram Salilama, yang melakukan proses klarifikasi langsung.
“WM [Wahyudin Moridu] mengakui bahwa benar dirinya yang berada dalam video tersebut, namun tidak menyadari bahwa perlakuannya telah direkam hingga disebarluaskan oleh teman wanitanya,” jelas Fikram kepada wartawan di Gorontalo, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (20/9).
Lebih lanjut, Wahyudin mengungkapkan bahwa kejadian dalam video tersebut diakuinya terjadi pada Juni 2025. Namun, ia mengaku terkejut dan baru mengetahui rekaman tersebut viral pada Jumat (19/9) sore. Saat proses klarifikasi oleh BK DPRD Gorontalo, Wahyudin juga menyatakan bahwa dirinya berada dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya ketika mengucapkan kalimat kontroversial tersebut.
Wahyudin bahkan mengakui telah mengonsumsi minuman beralkohol sejak malam hari hingga berlanjut ke pagi hari sebelum kejadian. Ia juga membenarkan adanya botol kemasan minuman beralkohol di dalam mobilnya saat dalam perjalanan menuju Bandara Djalaluddin Gorontalo bersama teman wanitanya.
PDIP Pecat Wahyudin Moridu
Insiden ini berujung pada tindakan tegas dari partai. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengonfirmasi bahwa setelah klarifikasi oleh DPRD Gorontalo, DPD PDIP Gorontalo telah menyampaikan laporan kepada DPP PDIP untuk penanganan lebih lanjut.
“Komite etik dan disiplin telah merekomendasikan kepada DPP, dan hari ini DPP mengeluarkan surat pemecatan kepada yang bersangkutan, dan dalam waktu dekat segera dilakukan PAW (Pergantian Antar Waktu),” tegas Komarudin, dikutip dari akun Instagram resmi PDIP, @pdiperjuangan, Sabtu (20/9).
Melalui unggahan tersebut, Komarudin juga menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader partai berlambang banteng di seluruh Indonesia. Ia mengingatkan para kader untuk senantiasa menjaga kedisiplinan, etika, kehormatan, serta wibawa partai dan keluarga masing-masing.
“Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang mencederai partai, mencederai hati rakyat. DPP akan ambil tindakan pemecatan yang sama seperti yang dilakukan oleh Saudara Wahyudin,” pungkasnya, menegaskan komitmen partai untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.