335 Siswa Diduga Keracunan MBG, 34 Orang Sesak Napas dan Kram Otot Dada

Photo of author

By AdminTekno


jpnn.com – PALU – Sebuah insiden dugaan keracunan makanan yang melibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, telah menarik perhatian serius dari Badan Gizi Nasional (BGN). Tim BGN baru-baru ini meninjau langsung penanganan pasien, mayoritas siswa, yang kini dirawat intensif di RSUD Trikora Salakan. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan semua korban mendapatkan perawatan terbaik dan mengidentifikasi akar masalah dari insiden keamanan pangan ini.

Dalam peninjauan tersebut, tim BGN didampingi oleh pihak RSUD Trikora Salakan dan perwakilan pemerintah daerah setempat, menunjukkan koordinasi multi-pihak dalam menangani situasi darurat ini. Sebagai respons cepat, tim dokter perbantuan dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo bahkan didatangkan langsung dari Makassar pada Sabtu (20/9), memperkuat kapasitas penanganan medis di rumah sakit.

Direktur RSUD Trikora, Feldy Deki, dalam keterangannya di Palu yang dilaporkan Antara pada Minggu (21/9), menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah memberikan penanganan maksimal. Berbagai obat-obatan dan prosedur medis lainnya telah diberikan sesuai dengan gejala yang dialami oleh masing-masing korban. Deki merinci, hingga Sabtu (20/9), total 335 pasien telah dirawat sejak kasus pertama dugaan keracunan MBG muncul pada Rabu (17/9). Dari jumlah tersebut, 301 pasien telah pulih sepenuhnya dan diperbolehkan pulang, sementara 34 pasien lainnya masih harus menjalani perawatan intensif karena mengalami gejala seperti sesak napas serta kram pada otot dada dan tangan.

Untuk memperkuat layanan dan meringankan beban tenaga medis yang ada, RSUD Trikora Salakan telah mendapatkan bantuan signifikan berupa empat dokter spesialis (anak dan anestesi) serta tiga perawat dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Mereka langsung diterjunkan ke Salakan untuk membantu penanganan pasien. Deki menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan ini, menekankan bahwa “Dukungan ini tentunya sangat penting dan bernilai tinggi bagi kami, keluarga pasien dan pasien itu sendiri, terutama dalam meningkatkan sisi psikologis.” Ia juga mengapresiasi langkah cepat seluruh pihak yang fokus menangani insiden ini.

Seiring dengan upaya penanganan medis, BGN bersama pihak kepolisian juga tengah menginvestigasi operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna mendalami penyebab insiden keamanan pangan di Banggai Kepulauan ini. Sementara itu, perwakilan tim medis dari Kementerian Kesehatan, Rusmin dari RSUP dr. Wahidin, memastikan bahwa kondisi pasien yang masih dirawat dalam keadaan stabil. “Alhamdulillah keadaannya stabil, tidak mengancam, artinya anak-anak ini dalam proses recovery,” ujarnya, memberikan kabar positif mengenai perkembangan kesehatan para korban. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Leave a Comment