jpnn.com, PAMEKASAN – Polisi melakukan penyelidikan kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu lembaga pendidikan negeri di Pamekasan, Jawa Timur.
“Personel kami dari Polsek Pegantenan telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan siswa keracunan,” kata Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.
Ia menjelaskan kasus dugaan keracunan makanan itu terjadi di SD Negeri 1 Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan pada 16 September 2025.
Selain mengambil sampel makanan yang menjadi penyebab siswa keracunan, petugas juga mulai meminta keterangan kepada sejumlah pihak. Di antaranya siswa menjadi korban, orang tua siswa, guru dan kepala sekolah.
Selain di OKI, di Muba 9 Siswa Juga Keracunan Makanan MBG
“Personel kami juga meminta keterangan kepada pihak penyedia makanan, yakni pengelola dapur Satuan Pelayanan Pememuhan Gizi (SPPG) Al-Bukhori Murtajih yang menyalurkan menu MBG ke SDN Pasanggar 1 itu,” katanya.
Kapolres lebih lanjut menjelaskan, SPPG Al-Bukhori Muratjih itu melayi ribuan orang dalam program Makan Bergizi Gratis tersebut.
“Dari ribuan paket nasi tersebut, hanya empat orang yang mengalami keracunan, yakni siswa di SDN 1 Pasanggar, Pamekasan,” katanya.
Terkait kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis itu, kapolres meminta agar para orang tua siswa tidak panik.
247 Siswa Keracunan Makanan Program MBG di Bandarlampung, Pemda: Semua Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis
“Dugaan sementara kemungkinan dari ompreng yang digunakan sebagai wadah makanan, karena, dari ribuan orang mengonsumsi makanan tersebut, hanya empat orang yang diduga mengalami keracunan,” katanya.
Selain di SDN 1 Pasanggar, kasus keracunan makanan pada program MBG juga terjadi di TK Al-Falah, Talanakan, Pamekasan.
Sebanyak delapan orang terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit umum Kabupaten Pamekasan karena mengalami keracunan.
Belasan Siswa di OKI Diduga Keracunan Makanan dari Program MBG
“Untuk di Kecamatan Tlanakan, kami juga telah meminta Polsek Tlanakan mengusut tuntas kasus itu sebagaimana di Kecamatan Pegantenan,” ujar kapolres.
Selain kasus keracunan, program MBG di Pamekasan ini juga diwarnai dengan temuan belatung, seperti yang terjadi SMA Negeri 3 Pamekasan.
Kasus itu diunggah ke media sosial dan menjadi viral di kalangan warganet.
Hasil penyelidikan oleh pihak sekolah dan penyedia makanan disimpulkan, belatung yang ada di makanan itu, kemungkinan dari buah jeruk yang luka, hingga akhirnya mengeluarkan ulat.(antara/jpnn)