Untuk memastikan keamanan warganya yang menjadi peserta Armada Global Sumud, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto telah mengambil langkah tegas dengan mengirimkan dua kapal perang canggih Angkatan Laut Italia. Langkah ini bertujuan untuk mengawal flotilla tersebut di perairan internasional. Berikut adalah rincian mengenai dua fregat andalan yang ditugaskan dalam misi penting ini.
Kapal pertama yang dikerahkan adalah fregat “Fasan (F591)”, yang saat ini sedang berlayar ke utara Kreta dan telah berhasil mencapai area operasional tempat Armada Global Sumud berlayar. Kehadirannya diharapkan memberikan perlindungan maksimal bagi warga dan kapal-kapal dalam flotilla.
Menurut laporan media Italia Corriere Della Serra, fregat Fasan memiliki julukan menarik: “Pembunuh Drone”. Nama kapal ini didedikasikan untuk mengenang pahlawan Perang Dunia Pertama asal Treviso, Virginio Fasan, yang gugur pada 9 September 1943. Ia berkorban dalam upayanya mencegah kapal torpedo yang ditumpanginya jatuh ke tangan Jerman.
Sebagai fregat kelas Bergamini pertama yang dirancang khusus untuk peperangan anti-kapal selam, Fasan dilengkapi dengan berbagai persenjataan mutakhir. Kapal ini membawa rudal, torpedo anti-kapal selam, meriam, senapan mesin, peluncur roket, serta fitur paling vital: generator gelombang elektromagnetik. Kemampuan unik ini memungkinkan fregat untuk mengalihkan dan melumpuhkan drone lawan.
Kemampuan khusus ini sangat krusial dalam misi pengawalan Armada Global Sumud. Pasalnya, serangan-serangan yang selama ini menargetkan kapal-kapal dalam flotilla tersebut diketahui selalu dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak (drone). Dengan Fasan, diharapkan ancaman drone dapat dinetralisir secara efektif.
Fregat AL Italia Virginio Fasan yang dikirim mengawal Armada Sumud Global pada 24 September 2025. – (Selebaran AL Italia)
Diluncurkan pada tahun 2012 dari galangan kapal Fincantieri di Riva Trigoso, Genoa, Fasan telah membuktikan kemampuannya dalam berbagai operasi laut. Salah satunya adalah misinya di Somalia pada tahun 2017, di mana ia berpatroli di perairan sekitar 60 mil laut di lepas pantai selatan untuk mengusir serangan bajak laut, menjaga keamanan jalur pelayaran vital.
Secara ironis namun menunjukkan kesiapan tempurnya, Fasan juga beroperasi di Terusan Suez pada tahun 2023. Saat itu, ia menghadapi aktivitas kelompok Houthi yang memblokade wilayah tersebut untuk menekan Israel. Dalam operasi tersebut, fregat ini berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang dikemudikan dari jarak jauh, menggunakan meriam Super Cepat 76/62 mm, yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Melengkapi misi pengawalan ini, Menteri Guido Crosetto juga mengumumkan pengerahan kapal kedua, fregat “Alpino (F594)”. Kapal ini akan bertindak sebagai pendukung bagi Armada Global Sumud. Dinamai untuk menghormati Korps Tentara Alpine, Alpino merupakan fregat anti-kapal selam yang melambangkan nilai-nilai kebersamaan antara para pelaut dan pasukan Alpine.
Meski memiliki ukuran yang besar, Alpino dirancang dengan jumlah awak yang relatif sedikit, antara 150 hingga 170 pelaut, meskipun kapasitas ranjang susunnya bisa menampung hingga 200 orang. Desain ini sangat strategis, memungkinkan fleksibilitas tinggi ketika diperlukan pengerahan helikopter dan pasukan khusus untuk operasi-operasi tertentu.
Fregat Alpino milik AL Italia yang dikirim mengawal Armada Sumud Global pada 24 September 202. – (Dok AL Italia)
Sebagai fregat generasi baru, Alpino diluncurkan pada tahun 2014 dan secara resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Italia pada tahun 2016. Kapal ini telah banyak terlibat dalam beberapa operasi “laut aman” di Libya. Misinya meliputi memastikan keselamatan kapal-kapal penangkap ikan dan anjungan minyak milik perusahaan Eni, serta memberikan dukungan vital dalam operasi penyelamatan migran di Laut Mediterania.