Ponpes Sidoarjo Ambruk: Usut Tuntas Setelah Pencarian Korban

Photo of author

By AdminTekno

Sebuah insiden tragis mengguncang dunia pendidikan pesantren ketika bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tepat saat para santri tengah melaksanakan salat Ashar.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menegaskan bahwa aspek investigasi hukum terkait insiden ini akan sepenuhnya ditangani oleh pihak kepolisian. Namun, proses pengusutan ini diputuskan untuk sementara waktu ditunda hingga operasi pencarian dan pertolongan korban tuntas dilaksanakan.

“Ini memang domainnya dari kepolisian, tapi saya dapat informasi tentu saja setiap kejadian, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa itu sudah otomatis [ada penyelidikan]. Memang kita tahan dulu sampai dengan kondisi ini pulih,” jelas Suharyanto saat berada di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny pada Kamis (2/10). Ia menambahkan bahwa kepolisian sebenarnya telah melakukan upaya awal, seperti memanggil orang tua santri dan pihak pesantren di Polda maupun Polres. Namun, demi kelancaran evakuasi dan fokus pada penanganan darurat, koordinasi penyelidikan diminta untuk ditahan sementara. “Tapi artinya tetap semuanya ada konsekuensi hukum karena kita tinggal di negara hukum,” tegasnya, menggarisbawahi pentingnya akuntabilitas dalam insiden tersebut.

Mengenai dugaan kelalaian atau kesalahan dalam proses pembangunan yang mungkin menjadi penyebab ambruknya bangunan, Suharyanto mengaku belum dapat memberikan keterangan detail. Menurutnya, prioritas utama BNPB adalah pada tanggap darurat dan penanganan bencana, bukan pada pendalaman penyebab insiden.

“Dari kami, karena sudah menangani tanggap darurat bencana, kami tidak mendalami penyebabnya dulu. Dan tadi dari orang tua, semua santri juga belum ada yang menanyakan kenapa ini terjadi. Semuanya masih fokus bagaimana anak saya, ponakan saya untuk bisa selamat, gimana dicarinya, itu masih situ. Jadi, kami belum bisa menjawab itu,” imbuhnya, menggambarkan suasana kekhawatiran yang masih menyelimuti para keluarga korban dan fokus utama pada keselamatan.

Meski demikian, Suharyanto memastikan bahwa penyebab ambruknya bangunan tersebut nantinya akan didalami secara komprehensif oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. “Tentu saja tadi kan Pak Menko [Pratikno] juga sudah menyampaikan dengan ke Menko Infrastruktur [AHY] ini pasti akan terus didalami gimana penyebabnya. Kita tidak bisa terus memvonis dengan mata telanjang. Nanti salah kan, ilmu kita enggak di situ gitu… Nanti silakan tanya kepada ahlinya,” pungkas Suharyanto, menekankan pentingnya investigasi oleh pihak ahli untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik insiden tragis Ponpes Al-Khoziny ini.

Daftar Isi

Ringkasan

Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo ambruk saat santri melaksanakan salat Ashar. Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan investigasi hukum oleh kepolisian ditunda hingga proses pencarian dan pertolongan korban selesai. Prioritas utama saat ini adalah tanggap darurat dan evakuasi.

Penyebab ambruknya bangunan akan diinvestigasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Suharyanto menekankan pentingnya investigasi oleh ahli untuk mengungkap penyebab insiden tersebut, menghindari vonis prematur tanpa dasar keilmuan yang memadai.

Leave a Comment