jateng.jpnn.com, SEMARANG – Duka, kehilangan, dan takdir jadi benang merah Tukar Takdir, film terbaru karya Mouly Surya yang resmi tayang di bioskop sejak 2 Oktober 2025. Film ini bukan sekadar soal kursi yang tertukar di pesawat, melainkan percampuran kompleks antara rasa bersalah, kehilangan, dan keadilan.
Film yang masuk genre drama utama dengan elemen thriller investigasi dan psikologis ini dibintangi aktor papan atas Nicholas Saputra yang berperan sebagai Rawa. Dia merupakan satu-satunya penyintas kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 setelah bertukar kursi dengan Raldi (Teddy Syah) yang tewas setelah kecelakaan. Kursi itu menyelamatkan nyawanya, tetapi sekaligus mengutuknya dengan rasa bersalah yang tak pernah pergi.
Kisah film ini bergerak dalam lapisan emosi. Rawa harus berhadapan dengan Dita (Marsha Timothy), istri Raldi. Dia juga bertemu Zahra (Adhisty Zara), anak sang pilot yang ikut jadi korban. Ketegangan mencapai puncak ketika Rawa ditarik masuk ke investigasi kecelakaan, membawa luka fisik sekaligus trauma psikis yang tak mudah disembuhkan.
Mouly Surya, sang sutradara, mengatakan Tukar Takdir tak berhenti pada kisah duka seorang penyintas. Dia ingin film ini menjadi ruang kritik, terutama soal bagaimana negeri ini kerap menyikapi tragedi.
“Film ini bicara tentang banyak hal, dari kelalaian, tragedi, sampai tanggung jawab yang sering kali samar,” tutur Mouly seusai nonton bareng di XXI DP Mall Semarang, Minggu (5/10).
Dia juga mengajak penonton merenungi tentang bagaimana manusia menghadapi kehilangan, tentang luka yang tak kasat mata, tentang bagaimana ‘selamat’ pun bisa menjadi beban.
“Kami ingin bicara soal banyak hal. Tentang korban, tentang masyarakat, tentang keadilan. Karena kehilangan bukan hanya tragedi personal, tetapi juga persoalan sosial,” ujar Mouly.
Bagi Mouly, lapisan-lapisan itulah yang membuat Tukar Takdir hadir bukan sekadar drama, melainkan refleksi sosial.
Tiga Bulan Membaca Luka
Menurut Nicholas Saputra, memerankan Rawa bukan sekadar soal berdialog. Dia menyiapkan dirinya selama tiga bulan, membedah naskah, mencari referensi, hingga mendengar cerita orang-orang yang pernah kehilangan orang terdekat.
“Kalau riset sebenarnya dari pengalaman pribadi atau orang-orang di sekitar saya. Saya belajar bahwa berduka itu tidak apa-apa, waktunya sangat relatif, dan setiap orang punya cara sendiri untuk melewatinya,” ungkap Nicholas.
Ketelitian itu membuahkan hasil. Di layar, sosok Rawa tampil dingin di luar, rapuh di dalam. Seorang penyintas yang hidupnya berubah seketika, bukan karena pilihan, melainkan karena kursi yang tertukar.
Sementara itu, Marsha Timothy menyuntikkan kekuatan emosional sebagai Anindita. Dia menggambarkan perempuan yang sudah berjuang memperjuangkan haknya, tetapi pada akhirnya tetap pulang sendirian dan harus menerima takdir.
“Uang santunan bisa habis, tetapi dukanya tetap ada. Itu yang saya coba sampaikan lewat Anindita,” ucapnya.
Deretan Pemeran & Fakta Lain
Film ini tak hanya dibintangi Nicholas Saputra dan Marsha Timothy, sejumlah aktor-aktris papan atas Tanah Air turut memperkuat cerita dengan peran masing-masing. Mengacu pada data IMDb, berikut daftar lengkap pemeran film Tukar Takdir:
- Nicholas Saputra sebagai Rawa
- Marsha Timothy sebagai Dita
- Adhisty Zara sebagai Zahra
- Meriam Bellina sebagai Shinta
- Marcella Zalianty sebagai Damianti
- Teddy Syah sebagai Raldi
- Roy Sungkono sebagai Dimas
- Ariyo Wahab sebagai Purwanto
- Revaldo sebagai Adam
- Hannah Al Rashid sebagai Patricia
- Ayez Kassar sebagai Pak Mukhsin
- Devi Permatasari sebagai Dr. Vita
- Tora Sudiro sebagai Dirga
- Ringgo Agus Rahman sebagai Adrian
- Bagus Ade Saputra sebagai Bambang
Film ini diadaptasi dari novel best seller karya Valiant Budi dengan judul yang sama. Dalam bukunya, Valiant menyoroti pertanyaan eksistensial: “Seandainya aku benar-benar bisa mengulang waktu, apakah aku akan bisa mengubah nasibku dan penumpang lainnya? Atau cuma repetisi tragedi semata?”
Tukar Takdir dijadwalkan tayang minimal empat minggu ke depan, atau sampai target box office 2 juta penonton tercapai. Harga tiket dipatok di kisaran Rp35.000-Rp50.000, dengan berbagai promo menarik, mulai dari beli 2 gratis 1 di XXI hingga diskon mahasiswa di CGV.
Bagi yang ingin memastikan jam tayang ter-update, bisa langsung cek melalui aplikasi bioskop masing-masing atau situs resmi seperti Cinema XXI. (JPNN)