Kita Tekno – Mantan karyawan selebriti Ashanty, Ayu Chairun Nurisa, baru-baru ini memenuhi panggilan pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan. Kedatangan Ayu ini terkait laporannya terhadap Ashanty atas dugaan serius, yakni perampasan barang pribadi dan akses ilegal.
Tidak datang dengan tangan kosong, Ayu tiba di kantor polisi didampingi oleh kuasa hukumnya, Stifan Heriyanto, sambil membawa sejumlah barang bukti. Bukti tersebut meliputi dus laptop dan dus iPhone yang diduga menjadi objek perampasan.
Dalam keterangannya di Polres Jakarta Selatan pada Selasa (7/10/2025), Stifan Heriyanto mengungkapkan bahwa laptop yang dusnya dibawa sebagai bukti tersebut diambil oleh Fida, asisten Ashanty. Ayu Chairun Nurisa sendiri menegaskan bahwa pengambilan laptop dan telepon genggam pribadinya itu merupakan instruksi langsung dari Ashanty.
Stifan Heriyanto secara tegas menyoroti fakta bahwa penyerahan barang-barang tersebut sama sekali tidak disertai dengan surat serah terima resmi. Menurutnya, tindakan semacam ini sudah masuk dalam kategori perampasan. Ia memberikan analogi, “Jika saya mengambil ponsel, KTP, dan ATM seseorang secara paksa lalu tidak mengembalikannya, itu jelas perampasan, bukan?”
Kuasa hukum Ayu tersebut menegaskan bahwa baik laptop maupun telepon genggam yang disita adalah murni milik pribadi Ayu Chairun Nurisa. Hingga kini, laptop tersebut disebutkan masih berada dalam penguasaan pihak Ashanty. “Ini terkait telepon genggamnya, barang bukti kami ada, dan kami siap membuktikannya nanti,” tambah Stifan, menunjukkan kesiapan mereka dalam proses hukum.
Perlu diketahui, laporan ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Ayu Chairun Nurisa juga telah melaporkan Ashanty beserta dua karyawannya ke Polres Jakarta Selatan dan Polres Tangerang Selatan atas dugaan perampasan yang sama.
Namun, permasalahan hukum antara keduanya tidak berhenti di situ. Jauh sebelum pelaporan ini, Ashanty juga diketahui telah melaporkan balik Ayu Chairun Nurisa ke Polres Tangerang Selatan atas dugaan kasus penggelapan dana. Situasi ini mengindikasikan bahwa kedua belah pihak sedang terlibat dalam pusaran konflik hukum yang semakin memanas.
