Pada hari Rabu (8/10), Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik sepuluh duta besar baru yang akan mewakili Republik Indonesia di berbagai negara sahabat. Bersamaan dengan itu, turut dikukuhkan pula seorang Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Irene, yang menandai langkah strategis dalam perkuatan diplomasi Indonesia di kancah global.
Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan urgensi penunjukan wakil duta besar khusus untuk Tiongkok. Menurutnya, Tiongkok merupakan negara yang sangat luas dengan kompleksitas pekerjaan diplomatik yang tinggi. “Republik Tiongkok merupakan satu negara yang besar. Kemudian banyak juga beban-beban pekerjaan yang kami kira perlu mendapatkan jabatan tambahan penguatan,” ujar Sugiono kepada awak media di Istana Negara, Jakarta, menyoroti kebutuhan akan kekuatan tambahan untuk melayani Warga Negara Indonesia (WNI) sekaligus sebagai perwakilan RI di sana.
Lebih lanjut, urgensi penunjukan wakil dubes ini tidak hanya bertumpu pada skala geografis Tiongkok. Sugiono menambahkan bahwa Indonesia berencana membuka konsulat jenderal baru di wilayah tersebut, yang memerlukan dukungan organisasional yang kuat. “Kita juga akan membuka satu lagi konsulat jenderal di sana. Jadi saya kira secara organisasi harus dilakukan perkuatan,” kata Sugiono, menunjukkan pendekatan proaktif dalam memberikan layanan optimal bagi WNI dan memperluas jangkauan diplomatik Indonesia di Tiongkok.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, saat dihubungi terpisah, mengungkapkan adanya penugasan khusus yang diberikan Presiden Prabowo kepada Irene. “Ada penunjukan pejabat yang akan diberi tugas khusus presiden dengan status sama dengan wakil dubes,” terang Arrmanatha kepada kumparan, menegaskan pentingnya peran yang akan diemban oleh Irene dalam menjalankan misi diplomatik strategis di Tiongkok.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto melantik sepuluh duta besar baru dan seorang Wakil Duta Besar untuk Tiongkok, Irene. Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan bahwa penunjukan wakil dubes untuk Tiongkok ini diperlukan karena luasnya negara tersebut dan tingginya beban kerja diplomatik, termasuk pelayanan bagi WNI.
Sugiono menambahkan bahwa Indonesia berencana membuka konsulat jenderal baru di Tiongkok, sehingga memerlukan penguatan organisasi. Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengungkapkan bahwa Irene akan mengemban tugas khusus dari Presiden Prabowo, menunjukkan pentingnya peran wakil dubes dalam menjalankan misi diplomatik strategis di Tiongkok.