Polisi Perketat Pengamanan di 6 Sekolah Internasional di Jakut Usai Ancaman Bom

Photo of author

By AdminTekno

Polres Metro Jakarta Utara segera memperketat pengamanan di enam sekolah internasional yang berada di wilayahnya. Langkah ini diambil menyusul adanya laporan ancaman bom yang diterima pihak North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading pada Rabu, 8 Oktober pagi, yang disampaikan melalui pesan WhatsApp.

Menanggapi situasi ini, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz menjelaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan kehadiran polisi di lokasi-lokasi tersebut. “Di tempat kami ini ada kurang lebih enam sekolah internasional. Yang akan kami lakukan yaitu, kami akan melakukan patroli dialogis di sana, kemudian pengamanan personel secara terbuka atau pengamanan tertutup di lokasi-lokasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu, 8 Oktober.

Dalam insiden yang menimpa NJIS, pelaku mengancam akan meledakkan bom jika permintaan uang tebusan tidak dipenuhi. Respon cepat pun dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara dengan berkoordinasi bersama Tim Jibom Brimob Polda Metro Jaya. Mereka segera melakukan penyisiran menyeluruh untuk memastikan ada tidaknya bahan peledak di area sekolah.

Syukurnya, hasil penyisiran menunjukkan nihil; tidak ditemukan bahan peledak apa pun. Mengatasi kepanikan yang mungkin timbul, Kombes Pol Erick Frendriz mengimbau, “Kami imbau para orang tua, siswa, maupun pihak sekolah untuk tetap tenang dan tidak panik.”

Selidiki Pelaku

Tidak berhenti pada pengamanan dan sterilisasi lokasi, Kombes Pol Erick Frendriz menegaskan komitmen pihaknya untuk membongkar tuntas kasus ini. Penyelidikan intensif pun segera dilancarkan guna mengungkap identitas dan menangkap pelaku pengancaman.

Untuk mempercepat proses, Polres Metro Jakarta Utara telah membentuk tim khusus yang berkolaborasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya. Tim gabungan ini bertugas melacak jejak digital pelaku yang menggunakan modus pengiriman pesan berisi ancaman dan permintaan uang tebusan. “Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam. Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi ancaman dan permintaan uang tebusan. Kami berharap kasus ini segera terungkap,” tambah Erick, menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam menindaklanjuti ancaman ini.

Ancaman Bom di Sekolah Internasional

Insiden di NJIS ini bukanlah kasus terisolasi. Sebelumnya, beberapa sekolah internasional lain juga menjadi sasaran teror serupa. Pada Selasa, 7 Oktober, Mentari Intercultural School di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, serta Jakarta Nanyang School di BSD City, juga menerima ancaman bom.

Pola yang digunakan dalam ancaman-ancaman tersebut teridentifikasi sama persis. Pelaku mengirimkan pesan via WhatsApp dari nomor dengan kode area +234, yang teridentifikasi berasal dari Nigeria. Pesan tersebut berisi permintaan sejumlah uang sebagai tebusan, disertai ancaman akan meledakkan bom jika tuntutan tidak dipenuhi.

Sama seperti kasus NJIS, setelah dilakukan penyisiran menyeluruh di kedua sekolah tersebut, Tim Jibom tidak menemukan adanya bahan peledak, memastikan keamanan lingkungan sekolah.

Berikut adalah isi pesan ancaman yang diterima oleh pihak sekolah:

A message for EVERYONE. We have bombs in your school. The bombs are set to go off in 45mins. If you do not agree to pay us $30,000 to our bitcoin address below:

17TbLtoK4kojSn4sSogJuZgRzv-Tx1Qi4XT

If you do not send the money! We will blow up device immediately.

Call the POLICE, We will blow up device at the spot

Leave a Comment