Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini membuat pengumuman penting, mengungkapkan bahwa kelompok Hamas dijadwalkan akan mulai membebaskan sandera Israel pada Senin, 13 Oktober pekan depan. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Menariknya, Trump menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar tentang situasi di Gaza, melainkan memiliki cakupan yang jauh lebih luas. “Ini lebih dari sekadar Gaza. Ini perdamaian di Timur Tengah,” ujar Trump, seperti dikutip dari AP pada Kamis, 9 Oktober.
Lebih lanjut, Trump menyampaikan visinya untuk masa depan Gaza, yang menurutnya akan bertransformasi menjadi tempat yang damai dan jauh lebih aman. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menegaskan bahwa Amerika Serikat akan tetap berkomitmen dan terlibat aktif dalam memastikan keamanan dan kemakmuran Gaza.
Dalam upaya rekonstruksi Gaza, Trump juga menyoroti peran penting negara-negara lain di kawasan yang memiliki kekayaan, yang diharapkan akan turut membantu. “Kami akan terlibat membantu mereka sukses dan membantu menjaganya tetap damai,” tambah Trump, menggarisbawahi peran pendampingan Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari upaya diplomatik, Trump juga mengkonfirmasi telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata fase 1. Dalam percakapan tersebut, Trump memberikan nasihat tegas kepada Netanyahu, “Saya bilang, ‘Israel tidak bisa melawan dunia, Bibi (panggilan Netanyahu), mereka tidak dapat melawan dunia’, dan dia sangat memahami itu,” pungkas Trump, mengakhiri pernyataannya dengan penekanan pada realitas geopolitik.
