Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyoroti kasus ambruknya pondok pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo. Bangunan pesantren roboh menimpa para santri yang sedang melaksanakan salat Ashar yang mengakibatkan 67 meninggal dunia.
Imbas kejadian tersebut, Dasco mendorong pemerintah turut mengawasi pesantren-pesantren khususnya bangunan pesantren yang sudah lama dan berumur.
”Ya pada dasarnya kami juga mengimbau kepada pemerintah memang melalui Menteri Koordinator Pak Muhaimin Iskandar kita akan kalau bisa itu memang memperhatikan kondisi bangunan daripada pesantren-pesantren yang memang sudah agak lama,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/10).
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga sudah menindaklanjuti peristiwa itu dengan mengaudit pesantren yang struktur bangunannya rawan.
Data sementara, tercatat bangunan pondok pesantren yang dinilai rawan tersebar di 9 provinsi.
Selain itu, pemerintah juga membuka opsi Ponpes Al-Khoziny akan dibangun ulang yang rencananya akan menggunakan dana dari APBN.
Meski begitu, Dasco mengatakan, pembangunan ulang ponpes Al-Khoziny menggunakan APBN belum memasuki tahap kesimpulan. Ia menekankan agar tindakan pengawasan lebih digencarkan di setiap ponpes agar kejadian serupa tidak terulang.
“Tapi pada intinya DPR RI akan mendorong juga pemerintah untuk memperhatikan bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua untuk supaya dapat dibantu untuk antisipasi terjadi lagi hal-hal seperti yang kemarin terjadi,” ujarnya.