Kita Tekno JAKARTA. Pemerintah secara progresif merencanakan perluasan kuota penerima bantuan upah untuk program Magang Nasional. Angka ini akan ditingkatkan signifikan, dari semula 20.000 peserta menjadi hingga 100.000 peserta. Inisiatif strategis ini ditujukan khusus bagi lulusan baru perguruan tinggi yang telah merampungkan pendidikan dan wisuda dalam kurun waktu satu tahun terakhir, namun masih berjuang mencari pekerjaan tetap.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengungkapkan bahwa pada tahap awal, pemerintah telah membuka kesempatan bagi 20.000 peserta. Namun, melihat potensi antusiasme pendaftar, pemerintah siap sedia untuk meningkatkan kapasitas hingga lima kali lipat. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi tantangan transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja.
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Nasional, 573 Perusahaan Siap Tampung
“Apabila kuota 20.000 terpenuhi dengan cepat, kami akan melakukan evaluasi mendalam, termasuk kemungkinan penambahan waktu pendaftaran. Kami sebenarnya sudah menyiapkan kapasitas untuk sekitar 100.000 peserta magang,” ujar Febrio dalam acara Media Gathering Kementerian Keuangan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan, pada Kamis, 9 Oktober 2025. Pernyataan ini menegaskan fleksibilitas dan kesiapan pemerintah dalam merespons kebutuhan pasar kerja.
Program Magang Nasional ini memfasilitasi pendaftaran melalui platform Magang Hub yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Setiap peserta magang akan menerima insentif yang setara dengan Upah Minimum Regional (UMR). Pembayaran insentif ini akan dilakukan langsung oleh pemerintah melalui Bank Himbara, memastikan bahwa peserta mendapatkan dukungan finansial selama periode magang.
Febrio menambahkan, “Program ini dirancang untuk memberikan insentif setara UMR. Apabila perusahaan mitra berkeinginan untuk memberikan lebih dari itu, tentu sangat diperbolehkan. Yang terpenting, ini menjadi sebuah solusi nyata dan signifikan bagi para lulusan baru dalam meniti karier.” Harapan besar diletakkan pada program ini untuk memberikan jaminan kesejahteraan awal bagi peserta.
Dengan durasi enam bulan, program magang ini secara khusus dirancang sebagai jembatan efektif yang menghubungkan dunia kampus dengan dunia kerja. Melalui pengalaman kerja langsung yang intensif, peserta akan memiliki kesempatan emas untuk memperkuat curriculum vitae (CV) mereka, menjadikannya lebih kompetitif di pasar kerja yang ketat.
“Bahkan jika mereka tidak melanjutkan di tempat magang setelah program berakhir, pengalaman kerja selama enam bulan tersebut akan menjadi modal berharga. Pengalaman ini akan sangat berguna saat mereka melamar pekerjaan di tempat lain,” jelas Febrio, menyoroti nilai jangka panjang dari program ini.
Tahap awal pelaksanaan program dijadwalkan berlangsung dari 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026. Calon peserta dapat mulai menjelajahi dan memilih hingga tiga lowongan magang dari berbagai perusahaan mitra yang sesuai dengan minat serta latar belakang pendidikan mereka, dengan batas waktu pemilihan hingga 12 Oktober 2025. Ini memberikan kesempatan luas bagi peserta untuk menemukan posisi yang paling relevan.
Proses seleksi akan sepenuhnya dilakukan oleh masing-masing perusahaan yang membuka lowongan magang. Saat ini, perusahaan mitra sedang dalam tahap finalisasi pengumuman jumlah kebutuhan peserta magang. Setelah data kebutuhan ini dipublikasikan secara resmi, pendaftaran bagi para calon peserta akan segera dibuka, menandai dimulainya fase aktif program.
Apindo Harap Program Magang Pemerintah Berdampak Baik Ke Daya Saing Industri Nasional
Keputusan pemerintah untuk memperluas jumlah penerima bantuan magang ini merupakan langkah yang sangat strategis, terutama mengingat periode kelulusan perguruan tinggi yang umumnya memuncak di pertengahan hingga akhir tahun. Ini adalah momen krusial ketika banyak lulusan baru memasuki pasar kerja.
Melalui program inovatif ini, pemerintah menaruh harapan besar untuk dapat mempercepat transisi lulusan baru menuju dunia kerja. Di samping itu, program ini juga diharapkan mampu secara signifikan mengurangi tingkat pengangguran terdidik, sekaligus berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia nasional.
Ringkasan
Pemerintah berencana memperluas kuota penerima bantuan upah program Magang Nasional dari 20.000 menjadi hingga 100.000 peserta, ditujukan bagi lulusan baru perguruan tinggi yang kesulitan mencari pekerjaan. Program ini memberikan insentif setara UMR yang dibayarkan langsung oleh pemerintah melalui Bank Himbara, dengan pendaftaran melalui platform Magang Hub Kemenaker.
Program magang berdurasi enam bulan ini dirancang sebagai jembatan antara dunia kampus dan dunia kerja, memberikan pengalaman kerja langsung untuk meningkatkan daya saing lulusan baru. Pendaftaran dibuka hingga 12 Oktober 2025 dan seleksi dilakukan oleh perusahaan mitra. Pemerintah berharap program ini dapat mempercepat transisi lulusan baru ke dunia kerja dan mengurangi pengangguran terdidik.