Seorang remaja berusia 17 tahun berinisial MAM ditemukan tak bernyawa mengambang di sebuah kali di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (10/10). Kematian tragis ini terjadi setelah korban melompat ke air dalam upaya melarikan diri dari kejaran warga yang mendapatinya hendak terlibat tawuran.
Kanitreskrim Polsek Cengkareng, Gultom, mengonfirmasi kejadian memilukan tersebut pada Sabtu (11/10). “Itu jadi mau tawuran tuh, dikejar-kejar warga, nyemplung. Ya, nyemplung ke situ ya namanya dikejar-kejar takut sama warga ya udah nyemplung,” jelas Gultom, memberikan gambaran kronologis insiden yang berujung fatal.
Gultom menambahkan, MAM tidak sendirian saat melompat ke kali; ia bersama seorang temannya. Beruntungnya, teman MAM berhasil diselamatkan setelah diulurkan bambu oleh warga. Namun nahas, MAM yang diduga tidak bisa berenang, sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas setelah pencarian intensif yang memakan waktu hingga delapan jam. “Satu bisa diulurkan bambu, yang satu gak bisa renang akhirnya dicarilah, udah meninggal di dalam kali,” imbuhnya.
Saat ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus ini. Penyelidikan difokuskan untuk mengungkap motif di balik rencana aksi tawuran tersebut, yang berujung pada hilangnya nyawa seorang remaja di Cengkareng.
Ringkasan
Seorang remaja berinisial MAM (17) ditemukan tewas di kali kawasan Cengkareng, Jakarta Barat setelah melompat ke air saat melarikan diri dari kejaran warga karena hendak tawuran. Kanitreskrim Polsek Cengkareng, Gultom, mengonfirmasi kejadian ini, menjelaskan bahwa korban melompat karena takut dikejar warga.
MAM melompat bersama temannya, namun hanya temannya yang berhasil diselamatkan dengan bantuan bambu dari warga. MAM diduga tidak bisa berenang dan ditemukan meninggal setelah pencarian selama delapan jam. Polisi masih menyelidiki motif tawuran yang berujung pada kematian remaja tersebut.
