IHSG Ditutup Turun 0,37 Persen ke 8.227, Saham PPRI, CBRE, hingga MLPL Anjlok

Photo of author

By AdminTekno

Penutupan perdagangan saham pada Senin (13/10) sore ini menyisakan sentimen negatif bagi pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan performa positifnya dan akhirnya tergelincir ke zona merah, mengakhiri sesi di level 8.227 setelah terkoreksi 30,65 poin atau setara dengan 0,37 persen.

Tak hanya IHSG, Indeks LQ45 yang mencerminkan 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia juga turut melemah signifikan. Indeks ini ditutup anjlok 5,59 poin atau 0,71 persen, berakhir di posisi 788,01. Gambaran suram pasar semakin jelas dengan dominasi saham-saham yang melemah; tercatat 438 saham mengalami penurunan harga, berbanding terbalik dengan hanya 240 saham yang berhasil menguat, sementara 126 saham lainnya stagnan.

Aktivitas perdagangan sepanjang hari ini cukup marak, meskipun di tengah tekanan jual. Sebanyak 2.853.033 kali transaksi saham tercatat, melibatkan total volume perdagangan fantastis mencapai 42,56 miliar saham. Nilai transaksi yang berhasil dibukukan pun tidak kalah besar, yakni mencapai Rp 27,40 triliun, menunjukkan partisipasi investor yang tetap tinggi.

Di balik koreksi pasar yang terjadi, beberapa saham menunjukkan kinerja terburuk dan menjadi sorotan sebagai top losers. Saham-saham ini mengalami tekanan jual yang masif, dengan penurunan persentase yang signifikan:

  • Paperocks Indonesia (PPRI) memimpin daftar penurunan setelah tergerus 76 poin atau 14,90 persen, ditutup pada level 434.

  • Menyusul ketat, Harapan Duta Pertiwi (HOPE) juga terpangkas 29 poin atau 14,87 persen, mengakhiri perdagangan di harga 166.

  • Kemudian ada Cakra Buana Resources Energi (CBRE) yang anjlok 215 poin (14,68 persen) ke 1.250.

  • Diamond Citra Propertindo (DADA) tidak luput dari tekanan, melemah 22 poin atau 14,47 persen, ditutup di 130.

  • Melengkapi lima besar, saham Multipolar (MLPL) juga turut melemah 27 poin atau 11,95 persen, berakhir di 199.

Kondisi pasar saham yang kurang bergairah sore ini juga sejalan dengan performa mata uang domestik. Mengutip data dari Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis terhadap dolar AS. Mata uang Garuda terdepresiasi 3 poin atau 0,02 persen, sehingga menempatkan kurs di level Rp 16.573 per dolar AS.

Sentimen negatif ternyata tidak hanya melanda pasar saham Tanah Air, namun juga sebagian besar bursa saham Asia. Berikut adalah rangkuman kondisi penutupan bursa-bursa utama di kawasan tersebut:

Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat tidak beroperasi atau tutup pada hari ini.

Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami tekanan cukup dalam, anjlok 400,83 poin (1,52 persen) ke level 25.889.

Indeks SSE Composite di China juga tak luput dari koreksi, melemah 7,53 poin (0,19 persen) dan berakhir di posisi 3.889.

Senada, Indeks Straits Times di Singapura ditutup turun 33,56 poin (0,76 persen) ke angka 4.393.

Leave a Comment