Masa depan Patrick Kluivert di kursi kepelatihan Timnas Indonesia kini berada di ujung tanduk menyusul kegagalan skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali, mengonfirmasi bahwa federasi masih menanti laporan krusial dari Ketua BTN sekaligus Manajer Timnas, Sumardji, sebelum mengambil keputusan definitif terkait nasib pelatih asal Belanda tersebut.
Sebelumnya, Sumardji telah menegaskan bahwa nasib Kluivert beserta jajaran tim kepelatihannya akan menjadi agenda utama dalam Rapat Exco PSSI. Keputusan ini mendesak setelah evaluasi rapor merah Kluivert yang gagal mengantar Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, menyusul kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak dalam putaran keempat kualifikasi.
Namun, pembahasan krusial ini dipastikan tidak akan terlaksana dalam waktu dekat, khususnya pekan ini. Zainuddin Amali mengisyaratkan penundaan tersebut disebabkan oleh kesibukan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang tengah fokus pada hajatan keluarga, yakni pernikahan putrinya yang akan berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Oktober. Penjelasan ini disampaikan Amali seusai menyaksikan laga Timnas Indonesia U-23 menghadapi India U-23 di Stadion Madya pada Senin (13/10).
Ketika disinggung mengenai potensi tenggat waktu untuk menggelar Rapat Exco guna membahas masa depan pelatih asal Belanda itu, Amali menegaskan bahwa tidak ada batasan waktu spesifik. “Tidak ada lambat-lambatnya. Ini sesiapnya,” ujarnya, menandakan bahwa pertemuan akan diselenggarakan setelah semua pihak terkait siap.
Amali juga menambahkan bahwa PSSI akan mengambil sikap strategis setelah menerima laporan lengkap dari Ketua BTN, Sumardji. Laporan ini akan menjadi dasar utama dalam menentukan langkah yang paling tepat untuk menyikapi kegagalan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. “Kita tunggu dulu laporan dari Ketua BTN sekaligus manajer. Baru kita ambil sikap. Kan kita belum tahu laporan seperti apa,” pungkasnya.
Dengan demikian, Rapat Exco PSSI akan menjadi forum strategis yang sangat ditunggu untuk menentukan arah dan langkah konkret PSSI selanjutnya. Ini krusial, tidak hanya bagi masa depan Patrick Kluivert, tetapi juga untuk merumuskan strategi terbaik bagi Timnas Indonesia pasca-kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
