Lembaga riset independen IndoStrategi baru-baru ini merilis evaluasi komprehensif mengenai kinerja kementerian dalam satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasil studi ini menyoroti sepuluh kementerian terbaik yang dinilai memegang peran krusial dalam mengimplementasikan program-program strategis Asta Cita.
Menanggapi temuan riset tersebut, Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS), Arman Salam, menggarisbawahi peran sentral empat menteri dari daftar sepuluh kementerian terbaik hasil survei IndoStrategi. Keempat figur ini, menurut Arman, adalah motor utama di balik keberhasilan implementasi program Asta Cita.
Sosok pertama adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya dinilai sangat menonjol dalam kapasitasnya mengelola fiskal dan anggaran negara, menjaga stabilitas ekonomi yang krusial, serta memberikan dukungan penuh terhadap program-program prioritas pemerintah. Ia juga mendapatkan apresiasi luas dari publik berkat gaya komunikasinya yang lugas dan dikenal pro-rakyat, membangun kepercayaan dan transparansi.
Kedua, ada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang kinerjanya fokus pada pencapaian swasembada pangan, stabilisasi harga produk pertanian, dan penguatan fundamental ketahanan pangan nasional. Amran dikenal sebagai sosok yang tegas, berintegritas tinggi, dan memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks di sektor pangan.
Selanjutnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian disebut sebagai “panglima birokrasi” yang efektif. Perannya sangat vital dalam mengawasi jalannya pemerintahan daerah, mengendalikan inflasi di tingkat regional, mengimplementasikan program perumahan rakyat, serta meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pemberantasan TBC dan pengembangan program dokter spesialis (PPDS) di RSUD.
Terakhir, adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Ia bertanggung jawab penuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang dasar dan menengah, sebuah fondasi penting untuk mencapai target visi Indonesia Emas 2045. Kinerja Abdul Mu’ti secara umum memuaskan, meskipun diakuinya bahwa sistem pendidikan nasional masih memerlukan perbaikan berkelanjutan untuk memenuhi standar global yang terus berkembang.
“Mereka bukan hanya menjadi motor utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, pangan, pendidikan, dan birokrasi, melainkan juga menjadi tolok ukur kinerja Kabinet Merah Putih di tahun pertama kepemimpinan Prabowo–Gibran,” tegas Arman Salam, menyoroti dampak signifikan kontribusi para menteri ini.
Arman juga mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi Kabinet Merah Putih pada tahun mendatang diproyeksikan akan semakin berat. Oleh karena itu, seluruh program yang dicanangkan presiden memerlukan dukungan penuh dan sinergi dari segenap pejabat pemerintah di semua tingkatan, tanpa terkecuali.
“Jangan ada yang memberikan ruang pada oligarki yang ingin mancing di air keruh. Ketegasan dari presiden dan penegak hukum saat ini dituntut ekstra untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” pungkas Arman, menekankan pentingnya integritas dan penegakan hukum demi kemajuan bangsa.
Adapun survei IndoStrategi ini dilaksanakan mulai awal September hingga 13 Oktober 2025. Penelitian melibatkan 424 responden dari 34 provinsi, yang dipilih secara purposif. Responden terdiri dari beragam latar belakang, meliputi aktivis, guru, dosen, pegawai tetap, pengusaha, serta mahasiswa S2/S3. Metode penelitian yang digunakan juga komprehensif, memadukan wawancara langsung, analisis mendalam terhadap berita daring dan luring, penelaahan dokumen resmi pemerintah, serta masukan berharga dari kalangan akademisi.
Ringkasan
Lembaga riset IndoStrategi merilis evaluasi kinerja kementerian pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, menyoroti sepuluh kementerian terbaik yang berperan krusial dalam implementasi program Asta Cita. Direktur Riset IPS, Arman Salam, menekankan peran sentral empat menteri kunci yang dinilai sebagai motor utama keberhasilan program tersebut.
Keempat menteri yang disoroti adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Mereka dinilai berhasil menjaga stabilitas ekonomi, pangan, pendidikan, dan birokrasi, menjadi tolok ukur kinerja Kabinet Merah Putih. Survei IndoStrategi melibatkan 424 responden dari berbagai latar belakang di 34 provinsi.