Sebuah insiden menggegerkan mewarnai aktivitas warung makan milik pasangan selebriti Epy Kusnandar dan Karina Ranau di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kabar beredar menyebutkan, tempat usaha kuliner mereka didatangi sekelompok individu yang diduga preman, memicu keributan dan perselisihan sengit yang melibatkan Karina Ranau secara langsung.
Momen ketegangan tersebut tak luput dari perhatian publik setelah Karina Ranau mengunggah rekaman kejadian itu melalui akun Instagram pribadinya. Dalam video yang ia bagikan, tampak jelas situasi mencekam saat dugaan premanisme ini terjadi, di mana para pelaku disinyalir kuat datang dengan tujuan meminta jatah atau melakukan pungutan liar yang merugikan usahanya.
Dengan nada penuh emosi namun tegas, Karina Ranau menyoroti cara tak beretika para pelaku. “Perkara makanan itu kecil, tapi caranya. Caranya tidak seperti itu,” ujarnya dalam video tersebut, menegaskan bahwa permasalahan bukan pada makanan itu sendiri, melainkan pada metode yang digunakan. Ia juga menambahkan, “Kami ini tidak numpang di sini, kami sampai pagi,” menggambarkan perjuangan dan jerih payah mereka dalam menjalankan bisnis.
Meskipun rekaman video tersebut hanya memperlihatkan Karina Ranau bersama para karyawannya tanpa menampakkan wajah jelas para terduga preman, semangat perlawanan Karina sangat terasa. Ia kembali melontarkan kritik pedas. “Kalau preman yang sopan dong. Orang baru juga berjualan baru berusaha sudah digangguin,” katanya dengan intonasi meninggi, menyayangkan gangguan yang menimpa usaha mereka yang baru dibuka sejak tanggal 2. “Jangan mentang-mentang preman, sini hadepin saya. Kita di sini bukan numpang, kita bayar, kita capek,” tambahnya, menunjukkan keberanian serta penekanan bahwa mereka berhak berdagang tanpa intimidasi karena telah membayar sewa dan bekerja keras.
Menyikapi viralnya video tersebut, pihak kepolisian melalui Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat, menyatakan telah memonitor dan mengetahui adanya insiden ini. Dalam keterangannya, Kompol Anggiat mengimbau agar pihak yang merasa dirugikan, dalam hal ini Karina Ranau dan Epy Kusnandar, segera datang dan membuat laporan polisi resmi di Polsek.
Saat dikonfirmasi pada Senin (20/10), Kompol Anggiat menegaskan, “Sudah monitor. Diimbau yang merasa dirugikan supaya datang dan melaporkan ke Polsek. Yang ada di IG belum ada yang datang ke Polsek.” Pernyataan ini sekaligus menyoroti belum adanya laporan polisi formal dari pihak korban, meskipun kejadiannya telah tersebar luas. Oleh karena itu, hingga artikel ini diturunkan, pihak kepolisian Polsek Pasar Minggu masih terus menelusuri kebenaran serta detail peristiwa yang terekam dalam video viral tersebut.
Ringkasan
Warung makan milik Epy Kusnandar dan Karina Ranau di Pasar Minggu diduga didatangi preman yang meminta jatah, memicu keributan. Karina Ranau mengunggah video kejadian tersebut di Instagram, menunjukkan ketidaksetujuannya atas cara preman tersebut meminta jatah. Ia menegaskan bahwa masalahnya bukan pada pemberian makanan, tetapi pada cara meminta yang tidak sopan.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat, menyatakan bahwa polisi telah memonitor kejadian tersebut dan mengimbau Karina Ranau dan Epy Kusnandar untuk membuat laporan polisi resmi. Hingga saat ini, belum ada laporan polisi formal dari pihak korban, sehingga polisi masih menelusuri kebenaran peristiwa tersebut.