IOC Tangguhkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Event Olahraga di Bawah IOC, usai Tolak Visa Atlet Israel

Photo of author

By AdminTekno

Kita Tekno – Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengambil langkah tegas menyusul penolakan visa oleh pemerintah Indonesia terhadap atlet-atlet Israel yang seharusnya berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Akibatnya, IOC menangguhkan hak Indonesia sebagai tuan rumah untuk berbagai ajang olahraga di bawah naungan IOC.

Keputusan kontroversial pemerintah Indonesia yang melarang masuk atlet Israel tersebut berbuntut panjang dan memicu reaksi serius. Dewan Eksekutif IOC segera menggelar rapat untuk mendalami implikasi dari tindakan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Dewan Eksekutif IOC secara terbuka menyatakan keprihatinan mendalam atas pembatasan akses bagi atlet di negara-negara penyelenggara, serta praktik pemboikotan dan pembatalan kompetisi yang kerap terjadi akibat ketegangan politik. “Tindakan semacam ini secara langsung merampas hak-hak fundamental atlet untuk berkompetisi secara damai dan menghalangi Gerakan Olimpiade dalam menunjukkan kekuatan pemersatu olahraga,” tegas Dewan Eksekutif IOC dalam rilis resmi yang diterima pada Kamis (23/10).

Kabar Duka, Grandmaster Catur Daniel Naroditsky Meninggal Dunia di Usia 29 Tahun, Penyebab Kematian Misterius

Dalam rapat virtual yang berlangsung pekan ini, Dewan Eksekutif IOC kembali menegaskan prinsip inti mereka: bahwa setiap atlet, tim, dan ofisial olahraga yang memenuhi kualifikasi berhak untuk berpartisipasi dalam setiap kompetisi dan ajang olahraga internasional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun dari negara tuan rumah. Penegasan ini selaras dengan Piagam Olimpiade serta prinsip-prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik yang menjadi landasan Gerakan Olimpiade.

Guna mencegah terulangnya situasi serupa di masa mendatang, Komite Eksekutif IOC telah menyepakati sejumlah poin penting. Keputusan-keputusan ini dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai-nilai Olimpiade.

Pertama, IOC memutuskan untuk menghentikan segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KOI/NOC Indonesia) terkait potensi penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade, atau konferensi di masa depan. Penghentian ini akan terus berlaku hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan tertulis yang memadai kepada IOC, memastikan akses bagi semua peserta tanpa memandang kewarganegaraan.

Ketua KONI Pusat Sebut Dukungan Warga Kudus Bikin PON Bela Diri Berjalan Lancar

Sejalan dengan itu, Indonesia juga ditangguhkan dari hak menjadi tuan rumah berbagai event olahraga di bawah naungan IOC, termasuk pertemuan olahraga internasional. Penangguhan ini bersifat permanen sampai pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Federasi Internasional terkait, bahwa setiap peserta akan diberikan akses masuk ke Indonesia tanpa diskriminasi berdasarkan kewarganegaraan.

Selain sanksi penangguhan, IOC turut memanggil Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk hadir langsung di kantor pusat IOC di Lausanne, Swiss. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas secara mendalam situasi yang terjadi menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 dan mencari solusi konkret.

Timnas Padel Indonesia Putri Taklukkan Australia, Buka Peluang Lebih Besar Menuju Semifinal FIP Asia Cup 2025

Dalam penutup pernyataannya, Komite Eksekutif IOC memanfaatkan momentum ini untuk kembali mengingatkan seluruh pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade akan krusialnya akses bebas dan tanpa batas bagi semua peserta. Hal ini mutlak diperlukan agar setiap atlet dapat menghadiri kompetisi internasional di negara manapun tanpa hambatan dan diskriminasi.

Leave a Comment