
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dijadwalkan berlangsung pada 26-28 Oktober 2025. Kehadiran Kepala Negara ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, yang menyebutkan bahwa Presiden Prabowo akan bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menuju Malaysia pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Menlu Sugiono menjelaskan rincian keberangkatan Presiden kepada awak media di sisi samping Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 Oktober 2025. “Mungkin (Presiden berangkat ke Malaysia) sebelum tanggal 26, tanggal 25 mungkin,” ujarnya, mengisyaratkan jadwal keberangkatan yang lebih awal untuk mempersiapkan serangkaian agenda penting di KTT ASEAN.
Dalam forum tahunan ASEAN tersebut, Presiden Prabowo direncanakan untuk menyampaikan pandangannya mengenai penguatan posisi dan relevansi ASEAN di tengah dinamika geopolitik global saat ini. “Bagaimana memperkuat relevansi ASEAN, terutama relevansi ASEAN di tengah situasi yang seperti ini,” kata Sugiono, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, menegaskan fokus utama yang akan dibawa oleh Indonesia dalam pertemuan tersebut.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Kuala Lumpur ini akan didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi. Mereka termasuk Menlu Sugiono, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Inf Teddy Indra Wijaya, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga diproyeksikan akan ikut serta dalam rombongan delegasi.
Rangkaian KTT Ke-47 ASEAN sendiri akan menjadi ajang yang padat dengan 25 pertemuan penting yang mencakup berbagai isu strategis. Salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah potensi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai, serta penetapan posisi kolektif ASEAN terhadap situasi genosida di Gaza, Palestina. Lebih lanjut, KTT ini juga akan mencatat sejarah baru dengan pengukuhan Timor Leste sebagai anggota penuh dari 10 negara anggota ASEAN, menandai perluasan keanggotaan blok regional tersebut.
Sebagai tuan rumah dan Ketua ASEAN pada tahun ini, Malaysia telah menyiapkan agenda komprehensif. Pada tingkat pemimpin, akan ada 14 pertemuan penting, sementara di tingkat menteri, sebanyak enam pertemuan akan diselenggarakan. Diskusi akan mencakup isu-isu prioritas regional seperti penguatan ekonomi, perdagangan inklusif, keberlanjutan iklim dan pengembangan energi bersih, serta percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi digital di kawasan.
Dari serangkaian pertemuan di tingkat menteri, beberapa kesepakatan signifikan telah tercapai. Salah satunya adalah mengenai implementasi jaringan listrik terintegrasi di kawasan, sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan untuk memperkuat konektivitas energi, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai sebagai bagian dari diversifikasi sumber energi di masa depan.
Di samping agenda inti, KTT ASEAN juga menjadi platform diplomasi bagi negara-negara mitra. Sejumlah pemimpin negara di luar anggota ASEAN turut diundang, termasuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang sebelumnya telah melakukan lawatan ke Jakarta pada 22-24 Oktober 2025, menandakan semakin luasnya jangkauan kemitraan ASEAN di kancah global.