Kita Tekno – Ketegangan pasca El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona tampaknya belum mereda, bahkan justru merembet ke perdebatan antar pemain dari kedua tim raksasa Spanyol tersebut.
Nama yang paling mencuat dalam perdebatan ini adalah bintang muda Barcelona, Lamine Yamal. Pemain berusia 18 tahun ini menjadi pusat perhatian setelah tindakan dan pernyataannya memancing respons sinis dari para penggawa Real Madrid.
Pemicunya adalah pernyataan kontroversial Lamine Yamal yang menyebut “Real Madrid suka mencuri kemenangan,” sebuah klaim yang dengan cepat viral di kalangan suporter kedua klub, menambah panas atmosfer jelang laga akbar tersebut.
Di tengah lapangan, Dani Carvajal, yang juga merupakan rekan setim Yamal di tim nasional Spanyol, menjadi yang pertama menghampiri sang bintang muda. “Kau terlalu banyak bicara,” kata Carvajal dengan gestur tangan tegas, sebagaimana dikutip dari Marca.

Yamal sempat mencoba mengabaikan konfrontasi awal itu, namun ketegangan tak berhenti di sana. Tak lama berselang, giliran Vinicius Junior yang datang dan melancarkan tekanan verbal kepada pemain muda Barcelona tersebut.
“Kau selalu bicara di luar, selalu di luar. Sekarang bicaralah di sini!” tantang Vinicius dengan nada yang membakar. Momen tersebut sempat membuat situasi memanas, beruntung beberapa pemain lainnya segera menahan Vinicius untuk mencegah bentrokan fisik.
Sepanjang pertandingan, sebelum laga berakhir, Vinicius dan Yamal memang beberapa kali terlibat duel perebutan bola. Dalam salah satu momen di babak kedua, kamera DAZN bahkan menangkap percakapan di antara keduanya.
Vinicius menyindir performa Lamine Yamal yang dianggap tidak signifikan dalam El Clasico tersebut. “Tidak ada apa-apa selain operan ke belakang, ya? Hanya mengoper kembali ke bek,” ejek Vinicius, menyoroti minimnya kontribusi ofensif Yamal.
Kritik Vinicius di lapangan terbukti bukan tanpa dasar. Lamine Yamal memang tampil jauh di bawah ekspektasi. Ia kesulitan menembus pertahanan kokoh Real Madrid dan nyaris tidak menciptakan ancaman berarti ke gawang Thibaut Courtois. Bek kiri Madrid, Alvaro Carreras, berhasil mematikan pergerakannya sepanjang 90 menit pertandingan.
Meski menjadi sorotan dan harapan besar sebelum laga, Lamine Yamal justru gagal memberikan dampak nyata di lapangan. Lebih dari itu, sikap dan pernyataan kontroversialnya dinilai banyak pihak sebagai tanda kurangnya kedewasaan.
Pemain muda dengan potensi besar untuk menjadi yang terbaik di dunia seperti Yamal, seharusnya belajar dari teladan Lionel Messi, Xavi, dan Iniesta. Sayangnya, ia justru menunjukkan kecenderungan yang mirip dengan Neymar, yang kerap diwarnai kontroversi dramatis selama di Barcelona.
Situasi ini seakan menggambarkan bahwa Lamine Yamal lebih sibuk dengan pernyataan dan citra diri di luar lapangan, ketimbang membiarkan performa dan bakatnya yang berbicara.
Kemenangan di Santiago Bernabeu ini membawa Real Madrid memperlebar jarak di puncak klasemen La Liga menjadi lima poin atas rival abadinya. Los Blancos kini mengoleksi 27 poin dari sembilan kemenangan, sementara Barcelona berada di posisi kedua dengan 22 poin dari tujuh kemenangan, satu hasil seri, dan dua kekalahan.
Sindiran Jude Bellingham
Drama pasca El Clasico juga diramaikan oleh Jude Bellingham, gelandang andalan Real Madrid. Setelah sukses membantu timnya mengalahkan Barcelona, Bellingham mengunggah komentar di media sosial yang disinyalir kuat ditujukan kepada Lamine Yamal.
Unggahan tersebut, yang disertai beberapa foto pertandingan, memuat kalimat tajam yang tak luput dari perhatian. “Omong kosong itu murahan,” tulis Bellingham di akun Instagram-nya, yang kemudian diakhiri dengan seruan “HALA MADRID SIEMPRE!!!”
Pesan tegas dari pemain Inggris ini ditafsirkan sebagai sindiran gamblang terhadap bintang muda Blaugrana yang sebelumnya sempat bercanda tentang dugaan keberpihakan wasit kepada Los Blancos.
Sehari sebelum pertandingan, dalam siaran di kanal YouTube Kings League, Lamine Yamal ditanya apakah tim Porcinos FC “difavoritkan seperti Real Madrid.” Dengan lugas, Yamal menjawab, “Ya, mereka mencuri, mereka mengeluh, mereka melakukan berbagai hal…” Kata-kata ini secara langsung memicu keresahan di kubu Real Madrid dan memanaskan atmosfer menjelang pertandingan krusial.
Di lapangan, respons dari Real Madrid terasa begitu jelas. Madrid tampil dominan dan meraih kemenangan penuh wibawa, dengan Jude Bellingham sebagai bintang utama yang mencetak gol penutup dan menjadi kunci kemenangan 2-1.
Selain Carvajal, Vinicius Jr. juga berulang kali melontarkan sindiran verbal kepada Yamal selama pertandingan, mengingatkannya akan kata-kata kontroversialnya. Pesan yang disampaikan para pemain Real Madrid, terutama melalui unggahan Bellingham, benar-benar menggemparkan media sosial dan meninggalkan kesan bahwa Real Madrid tidak hanya unggul di lapangan, tetapi juga berhasil memenangkan “permainan mental” dalam El Clasico kali ini.
Berita Terkait
- Baca juga: UPDATE Hasil Liga Champions:Magis Bernabeu Hilang Bikin Madrid Merana, Lautaro Ukir Sejarah di Inter
- Baca juga: DRAMATIS Real Madrid Segel Tiket 8 Besar Liga Champions, Arsenal Menang Besar,Dortmund Tak Mau Kalah
- Baca juga: JADWAL Seru Liga Champions Malam Ini: PSV Menantang Kehebatan Liverpool, Real Madrid Coba Mengejar
(TribunJakarta/Tribunnews)
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Ringkasan
Ketegangan pasca El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona memanas dengan perdebatan antar pemain, terutama antara Lamine Yamal dan pemain Real Madrid. Lamine Yamal memicu kontroversi dengan pernyataan yang menyebut Real Madrid sering “mencuri kemenangan,” yang memicu reaksi keras dari pemain seperti Dani Carvajal dan Vinicius Junior di lapangan.
Vinicius Junior bahkan mengejek performa Lamine Yamal selama pertandingan dan Jude Bellingham menyindir pernyataan Yamal melalui media sosial. Real Madrid berhasil memenangkan pertandingan dan memperlebar jarak di puncak klasemen La Liga, sekaligus memenangkan “permainan mental” dalam El Clasico.