
Malam yang sedianya diharapkan menjadi penanda kebangkitan bagi Sriwijaya FC justru berakhir tragis. Di hadapan ribuan pendukung setia yang memadati Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada Jumat, 7 November 2025, Laskar Wong Kito harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari tim tamu Adhyaksa FC dalam lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026. Hasil memilukan ini tak hanya membuat asa meraih tiga poin di kandang pupus, namun juga semakin menenggelamkan Sriwijaya FC ke dasar klasemen sementara dengan raihan yang sangat minim, hanya dua poin dari sembilan pertandingan yang telah dilakoni.
Sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, aura ketidakpastian sudah menyelimuti permainan SFC. Lini belakang yang terlihat rapuh dan kurang koordinasi harus membayar mahal hanya dalam beberapa menit laga berjalan. Sebuah bola muntah hasil tepisan kiper Zaenuri gagal diamankan dengan sempurna, dan Adilson dengan sigap menyambar bola tersebut untuk membawa Adhyaksa FC unggul cepat 1-0. Gol kilat ini seakan menjadi pukulan telak yang meruntuhkan mental juang tim tuan rumah di awal laga.
Meskipun tertinggal, upaya untuk bangkit memang terlihat dari para pemain Sriwijaya FC. Mereka berusaha menciptakan peluang, namun sayangnya, sektor penyelesaian akhir mereka terlihat tumpul dan tidak efektif. Peluang demi peluang terbuang percuma, membuat frustrasi para pemain dan pendukung. Salah satu momen harapan datang di menit ke-20 ketika Sutan Zico berhasil melepaskan tembakan berbahaya, namun sayang, bola hanya melintas tipis di sisi gawang yang dijaga ketat oleh Diaz Priambodo.
Memasuki babak kedua, pelatih Budi Sudarsono mencoba mengubah alur pertandingan dengan melakukan pergantian pemain, memasukkan Jechson Felix dan Nugroho Fatchurohman. Perubahan ini memang sedikit meningkatkan intensitas serangan Sriwijaya FC, namun tembok pertahanan kokoh Adhyaksa FC yang digalang dengan disiplin tinggi terbukti sangat sulit ditembus. Setiap upaya penetrasi selalu berhasil diredam oleh barisan belakang tim tamu.
Momen dramatis sempat terjadi di menit ke-67 ketika Jechson Felix berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan, memicu sorakan kegembiraan dari publik Jakabaring. Namun, euforia itu tidak berlangsung lama. Wasit segera menganulir gol tersebut setelah bendera hakim garis terangkat, menandakan posisi offside. Harapan untuk menyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan pun kembali sirna, menambah daftar kekecewaan di malam tersebut.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-1 untuk keunggulan Adhyaksa FC tidak berubah. Para pemain Sriwijaya FC tampak tertunduk lesu di tengah lapangan, meratapi hasil yang tidak sesuai harapan. Meskipun demikian, ribuan suporter di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring tetap memberikan tepuk tangan tanda dukungan, meskipun tersirat jelas kekecewaan mendalam atas performa tim kesayangan mereka.
Kekalahan pahit ini sekali lagi menegaskan bahwa Sriwijaya FC kini tengah berada dalam fase krisis yang mendalam. Permasalahan tim tidak hanya terbatas pada taktik dan strategi di lapangan, melainkan juga menyentuh aspek fundamental seperti mental juang dan konsistensi permainan yang harus segera dibenahi secara menyeluruh demi menyelamatkan kiprah Laskar Wong Kito di Pegadaian Championship 2025/2026.