Atim Sekuriti Tewas Ditembak di Cakung: Sosok Pekerja Keras dan Pemberani

Photo of author

By AdminTekno

Seorang petugas keamanan bernama Atim Suhara (43) meninggal dunia usai ditembak oleh komplotan pencuri motor di wilayah Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/11) sekitar pukul 03.30 WIB. Korban ditembak saat hendak menangkap para pelaku.

Di mata keluarga, Atim bukan sekadar kakak sulung. Ia adalah sosok pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk keluarga.

Meski belum menikah hingga usia 43 tahun, Atim dikenal sebagai tulang punggung yang selalu berusaha membahagiakan adik-adiknya.

“Belum nikah kakak saya. Baru saya doang yang berani nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya,” kata Siti Sarah (41), adik Atim, saat ditemui di kediamannya di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

Bagi Atim, keluarga adalah segalanya. Ia menjalani hidup dengan sederhana, tapi penuh tanggung jawab.

Meski bekerja serabutan, mulai dari hansip, sopir pribadi, hingga buruh potong besi di pinggir kali, Atim tidak pernah mengeluh. Setiap hasil kerja kerasnya selalu dibagi untuk membantu keluarga.

“Kadang kalau habis gajian, ‘Nih, punya duit enggak? Punya beras enggak?’ Enggak tahu dia punya duit apa enggak, pasti saya pada dikasih. Biar pun saya udah rumah tangga, saya dikirimin duit,” tutur Sarah.

Siti Komariah (32), adik bungsu Atim, menambahkan, sang kakak selalu siap bekerja apa pun demi memenuhi kebutuhan adik-adiknya.

“Diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ujarnya lirih.

Namun, di balik sosok pekerja keras itu, Atim juga dikenal ceria dan penyayang.

“Ya orangnya apa ya, Demen banyol, ngeledekin orang gitu, bercanda. Kalau sama ponakannya nangis, diledekin gitu orangnya sih. Cerewet, banyak ngomong, dia orangnya gitu,” kenang Komariah.

Sosok Pemberani

Keuletan dan keberaniannya ini yang juga menjadi bagian terakhir dari kisah hidupnya. Jumat (8/11) dini hari, Atim tewas ditembak saat berusaha menggagalkan aksi pencurian motor di lingkungannya, Cakung, Jakarta Timur.

“Kalau kemarin kita enggak tahu kenapa dia emang berani ya, orangnya berani. Dia enggak mikir nyawanya sendiri. Emang udah dicurigai. Udah dia pantau terus gitu tuh. ‘Tuh ada maling, ada maling,’ gitu,” kata Komariah. Sarah pun menimpali, “Nekat banget.”

Dini hari itu, kata keluarga, Atim diduga menghadang pelaku yang sudah lama mencurigakan. Namun upayanya justru berakhir tragis. Ia ditemukan terkapar di lokasi kejadian.

“Aku enggak tahu kejadiannya kayak gimana. Pas nyampe sono, Kakak udah ngegeletak, udah enggak bernyawa, udah dingin, ya. Udah aku sebisa mungkin ngecek nadinya, udah enggak ada,” tutur Komariah pelan.

Kini, keluarga hanya bisa mengenang sosok kakak yang tak pernah lelah berkorban.

“Enggak pengin buru-buru nikah gitu. Kalau nikah, adiknya siapa yang jagain. Karena kan emang orang tua udah enggak ada semua kan. Tinggal dia yang mikirin,” kata Komariah.

Polisi Selidiki Penembakan Atim

Terkait kasus penembakan yang dialami Atim, polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

“Saat ini dari pihak Pam Swakarsa masyarakat sekitar, lebih kurang ada 3 sampai dengan 5 orang yang sudah diambil keterangan. Termasuk pengolahan barang bukti yang ada di lokasi kejadian,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Bhudi Hermanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (8/11).

Bhudi menyebut, Polda Metro Jaya bersama dengan Polres Jakarta Timur tengah mendalami keterangan saksi.

“Polres Jakarta Timur dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya sedang mendalami keterangan beberapa saksi, sudah melakukan olah TKP, juga mendalami dari barang bukti yang ada di lapangan,” jelas Bhudi.

“Kita berharap dalam waktu dekat semoga ini segera terungkap dan pelaku dapat tertangkap,” lanjutnya.

Leave a Comment