Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menunjukkan kepeduliannya dengan menjenguk para korban ledakan yang tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kunjungan penting ini dilakukan pada Minggu malam, 9 November. Insiden tragis tersebut menimpa siswa-siswi SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, memicu perhatian publik dan pemerintah.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 18.34 WIB, Mu’ti terlihat mengenakan kemeja batik bernuansa cokelat yang dipadukan dengan peci hitam, mencerminkan suasana duka dan hormat. Ia didampingi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto. Tanpa membuang waktu, keduanya segera melangkah masuk menuju ruang perawatan untuk melihat langsung kondisi para korban. “Iya, saya mau jenguk dulu ya. Nanti setelah selesai, saya ngomong ya. Terima kasih,” ujar Mu’ti singkat kepada para wartawan, memprioritaskan kunjungan sebelum memberikan pernyataan resmi.
Ledakan dahsyat yang mengguncang SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November, telah menimbulkan duka mendalam dengan puluhan siswa mengalami luka-luka. Peristiwa ini dengan cepat menarik perhatian nasional, menyoroti pentingnya keamanan lingkungan sekolah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangannya di RSI Cempaka Putih pada Sabtu, 8 November, merinci jumlah total korban ledakan yang mencapai angka 96 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 korban masih harus menjalani perawatan intensif di tiga rumah sakit berbeda. Secara spesifik, 14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 korban lainnya di Rumah Sakit Yarsi, dan satu korban di RS Pertamina. Data ini memberikan gambaran jelas mengenai skala dampak insiden tersebut.
Sementara itu, para korban lain yang menderita luka ringan telah diizinkan pulang dan kini menjalani rawat jalan, menunjukkan adanya kemajuan dalam pemulihan mereka. Mayoritas dari mereka dilaporkan mengalami masalah pada pendengaran, sebuah konsekuensi umum dari ledakan yang membutuhkan perhatian medis berkelanjutan.
Ringkasan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjenguk korban ledakan SMAN 72 di RSI Cempaka Putih. Kunjungan ini dilakukan setelah insiden yang melukai puluhan siswa dan menarik perhatian publik. Mu’ti didampingi Dirjen PAUD Dikdasmen untuk melihat langsung kondisi para korban.
Ledakan di SMAN 72 menyebabkan 96 orang menjadi korban, dengan 29 di antaranya masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda. Sebagian besar korban yang sudah diperbolehkan pulang mengalami masalah pendengaran dan menjalani rawat jalan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya memberikan keterangan mengenai jumlah korban yang dirawat.