
SMAN 72 Jakarta masih terpantau lengang pada Selasa (11/11) atau lima hari usai ledakan. Tidak ada aktivitas belajar mengajar yang terlihat di area sekolah.
Pantauan di lokasi, terdapat beberapa prajurit TNI AL yang melakukan penjagaan di halaman sekolah. Awak media belum diperkenankan untuk masuk ke area sekolah.
“Belum boleh (masuk),” kata salah seorang anggota TNI AL.
Proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring. Meski sekolah belum kembali beraktivitas secara normal, ruas jalan tepat di depan sekolah sudah kembali dibuka untuk umum dan dapat dilalui kendaraan. Ketika ledakan terjadi, ruas jalan itu sempat ditutup.
“Masih online (belajarnya),” ucap anggota TNI AL tersebut.
Adapun ledakan terjadi pada Jumat (7/11) saat siswa tengah melaksanakan Salat Jumat.
Berdasarkan data terbaru, total ada 33 korban ledakan yang masih dirawat di empat rumah sakit berbeda, yakni RSI Cempaka Putih, RS Yarsi, RS Pertamina Jaya, dan RS Polri. Sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan.